Aktivitas mudik 2023 yang naik ditopang oleh dua hal. Pertama pencabutan aturan PPKM yang telah disampaikan pemerintah jauh-jauh hari. Hal ini otomatis menghilangkan aturan larangan mudik, yang sempat diberlakukan saat pandemi melanda Indonesia.
Alasan kedua kenapa pemudik meningkat nyaris 50% adalah penetapan libur dan cuti bersama pemerintah, yaitu pada 19 April hingga 25 April 2023. Hal ini memberikan ruang lebih lama untuk pemudik bisa menikmati waktunya bersama keluarga.
“Mudik ini sudah menjadi culture untuk orang Indonesia di bulan Ramadan , sehingga pastinya akan terjadi momentum yang meningkat dan perlu dipersiapkan,” ungkap Budi.
Dia menambahkan Kementerian Perhubungan telah mengantisipasi lonjakan pemudik satu bulan sebelumnya. Pihaknya bahkan telah melakukan survei dan mencatatkan sebanyak 45,8 persen peningkatan atau 123 juta jumlah penduduk Indonesia akan bergerak saat lebaran.
Pemudik warga Jabodetabek diperkirakan meningkat 27% dibandingkan periode 2022. Moda transportasi darat tetap menjadi favorit pemudik untuk mudik. Tercatat 75% akan menggunakan kendaraan darat, sisanya moda transportasi lainya.
"Kita harus melakukan upaya yang maksimal di tol Cipali, dan melaporkan supaya para pemudik tidak menggunakan motor karena jumlah terbesar pemudik di Jawa Tengah," tuturnya.
Budi menerangkan, masih dari hasil survei, 33,3% pemudik akan melalui Jalan Tol Trans Jawa, sehingga pihaknya akan mengejar pekerjaan perbaikan tol, khususnya pada ruas Cipali. Kemenhub juga berencana akan melakukan serangkaian rekayasa tol, seperti contraflow, one way, pelaksanaan ganjil genap, demi kelancaran kendaraan.
(wep)