Logo Bloomberg Technoz

Akhir pekan lalu, S&P Global melaporkan angka pembacaan awal (flash reading) terhadap aktivitas ekonomi AS, baik manufaktur maupun jasa, yang dicerminkan dengan Purchasing Managers’ Index (PMI). Pembacaan awal PMI sektor manufaktur pada Juni tercatat 51,7, lebih tinggi ketimbang bulan sebelumnya yang sebesar 51,3. 

Sedangkan flash reading untuk PMI sektor jasa ada di 55,1. Juga lebih tinggi dibandingkan April yakni 54,8.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Skor di atas 50 mencerminkan aktivitas sedang berada di area ekspansi, bukan kontraksi. 

Data ini mengindikasikan ekonomi AS tetap solid. Artinya, permintaan akan tetap kuat sehingga membuat tekanan inflasi sulit mereda dalam waktu dekat.

Dengan demikian, kemungkinan penurunan suku bunga acuan pun makin memudar. Mengutip CME FedWatch, probabilitas penurunan Federal Funds Rate pada September adalah 58,7%. Lebih rendah ketimbang posisi pekan lalu yang masih 62%.

Saat suku bunga tetap akan tinggi, maka berinvestasi di obligasi pemerintah AS akan menguntungkan. Arus modal pun menyerbu surat utang pemerintahan Presiden Joseph ‘Joe’ Biden sehingga dolar AS terapresiasi.

Sebailknya, emas akan melemah saat dolar AS berjaya. Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. 

Ketika dolar AS menguat, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan akan turun, harga pun mengikuti.

Analisis Teknikal

Bagaimana perkiraan harga emas untuk minggu ini? Apakah bakal merah lagi seperti pekan lalu?

Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), emas masih menghuni zona bullish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 60,48. RSI di atas 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Sementara indikator Stochastic RSI berada di 7,92. Jauh di bawah 20, yang berarti emas masih tergolong jenuh jual (oversold).

Harga emas sudah menyentuh support US$ 2.321/troy ons. Dengan begitu, harga bersiap naik menuju resisten terdekat di US$ 2.341/troy ons. Jika tertembus, maka US$ 2.354/troy ons berpotensi menjadi target selanjutnya.

Adapun US$ 2.310/troy ons akan menjadi support terbaru. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas meluncur turun ke arah US$ 2.300/troy ons.

(aji)

No more pages