Logo Bloomberg Technoz

Potensi Indonesia menjadi produsen katoda tembaga terbesar ke-4 di dunia sebelumnya disampaikan oleh Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI). 

Hanya melalui 2 perusahaan, yakni PTFI dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), Indonesia diproyeksikan bisa memproduksi 1,5 juta ton katoda tembaga pada tahun tersebut. 

"[Indonesia] itu akan bisa memproduksi 1,5 juta ton copper cathode," ujar Tony dalam agenda MINDialogue di Jakarta Selatan, dikutip Jumat (21/6/2024). 

Dengan demikian, Indonesia berada dalam posisi yang menguntungkan di tengah permintaan tembaga yang begitu tinggi.

Terlebih, kata Tony, banyak survei termasuk dari BloombergNEF memproyeksikan bahwa permintaan tembaga bakal meningkat di tengah pasokan yang menipis. "[Hal ini] karena tidak ada tambang tembaga besar yang sizeable on the pipeline." 

Pada era transisi energi, permintaan tembaga juga makin meningkat untuk energi angin yang mencapai 1,5 juta ton per megawatt (MW), panel surya mencapai 4 ton per MW, serta kebutuhan tembaga untuk EV yang meningkat empat kali lipat dibandingkan untuk kendaraan konvensional. 

"Saat yang tepat sekali kita kemudian melakukan penghiliran dan menyelesaikan proses penghiliran itu dan proses smelter kita [di Manyar] Juni ini sudah commission sudah selesai, sudah bisa mulai beroperasi," ujarnya. 

Mengutip data Badan Geologi Amerika Serikat (AS), Tony memaparkan, China merupakan produsen katoda tembaga terbesar di dunia pada 2023 dengan volume mencapai 12 juta ton. 

"China itu sebagian besar konsentrat-nya dari luar, tetapi diolah di China," ujarnya. 

Daftar Produsen Katoda Tembaga Terbesar di Dunia 2023: 

  1. China: 12 juta ton
  2. Cile: 2 jua ton
  3. Kongo: 1,9 juta ton
  4. Jepang: 1,5 juta ton
  5. Rusia: 1 juta ton

(dov/wdh)

No more pages