Bloomberg News, Nguyen Xuan Quynh
AS dan Vietnam bakal membahas cara-cara untuk mengembangkan kemitraan strategis mereka usai kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Vietnam, beberapa waktu lalu.
Asisten Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Asia Timur dan Pasifik, Daniel Kritenbrink bertemu dengan Menteri Luar Negeri Vietnam Bui Thanh Son pada 21 Juni, ungkap kubu Hanoi dalam sebuah pernyataan.
Kunjungan diplomat tersebut ke Vietnam terjadi setelah kunjungan Putin menuai kritik dari AS.
AS menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung Vietnam yang kuat dan sejahtera, kata pernyataan itu. Kritenbrink juga menegaskan bahwa Amerika menyambut baik dan menghargai peran Vietnam yang semakin penting dalam forum multilateral dan regional, katanya.
Menteri Vietnam mengatakan Amerika Serikat selalu menjadi mitra strategis yang penting, dan menambahkan bahwa negaranya siap bekerja sama untuk mendorong kemitraan strategis yang komprehensif, menurut pernyataan tersebut.
Dalam penjelasan terpisah, Kritenbrink mengatakan kepercayaan antara kedua negara tidak pernah sekuat dan sedalam seperti saat ini, situs berita Dan Tri melaporkan, mengutip diplomat AS.
Sebelumnya, AS mengkritik keputusan Vietnam untuk menerima Putin, yang mendapat perlakuan karpet merah setelah mengunjungi Korea Utara, di mana Kim Jong Un berjanji untuk “mendukung tanpa syarat” Rusia dalam invasi ke Ukraina.
Amerika Serikat dan Vietnam pada bulan September meningkatkan hubungan mereka menjadi kemitraan strategis yang komprehensif, yang merupakan tingkat hubungan diplomatik tertinggi di Vietnam.
(bbn)