Adanya kesenjangan harga ini pada akhirnya membuat petani lebih memilih untuk menjual beras kepada pihak swasta yang mau membayar lebih mahal dari harga yang sudah ditetapkan. Penetapan HET di tingkat penjual juga dinilai tidak efektif karena harga jual sudah lebih tinggi dari HET.
Dampak dari petani yang lebih memilih menjual berasnya kepada pembeli swasta antara lain adalah menurunnya serapan beras Perum Bulog (Persero). Tidak hanya itu, harga beras di pasar ritel Indonesia secara konsisten selalu di atas HET.
Permasalahan beras Indonesia secara umum, lanjutnya, adalah tidak sebandingnya jumlah permintaan dengan penawaran. Belum lagi persoalan distribusi yang juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi Indonesia.
“Cepatnya laju penambahan penduduk tidak diimbangi dengan memadainya jumlah ketersediaan beras. Peningkatan jumlah populasi dan juga pendapatan berarti juga peningkatan permintaan makanan, terutama beras sebagai bahan makanan pokok,” tutur Faisol.
Lebih lanjut, Faisol menyebut kesinambungan kebijakan seputar harga beras sangat diperlukan untuk memastikan keterjangkauan dan akses konsumen terhadap beras, selain diperlukan kebijakan lainnya seperti peningkatan produktivitas.
“Langkah yang perlu dipastikan saat ini bukan fokus pada penetapan HET lagi, tetapi bagaimana membantu petani meningkatkan efisiensinya di tengah berbagai tantangan, seperti perubahan iklim dan stagnannya produktivitas beras,” pungkasnya.
Sekadar catatan, pemerintah secara resmi memberlakukan HET beras terbaru melalui Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7/2023 tentang HET Beras. Rata-rata harga beras mengalami kenaikan dengan dan HET masih sama seperti sebelumnya dikelompokkan berdasarkan zonasi.
Daftar Harga Eceran Tertinggi (HET) Beras berdasarkan zonasi:
- Zona 1: Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
- HET beras medium Rp. 10.900/kg, naik dari Rp 9.950/kg
- HET Beras premium Rp. 13.900/kg, naik dari Rp 12.800/kg
- Zona 2: Sumatra selain Lampung dan Sumsel, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan
- HET beras medium Rp. 11.500/kg, naik dari Rp 9.950/kg
- HET beras premium Rp.14.400/kg, naik dari Rp 13.300/kg
- Zona 3: Maluku dan Papua
- HET beras medium Rp. 11.800/kg, naik dari Rp 10.250/kg
- HET beras premium Rp. 14.800/kg, naik dari Rp 13.600/kg
(rez/wdh)