Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai transaksi harian pasar modal Indonesia terpantau masih sepi. Hal ini belum menggambarkan harapan banyak pelaku pasar bahwa jam perdagangan yang kembali pulih ke sebelum pandemi Covid-19, akan meningkatkan nilai transaksi.

Pada dua hari awal bulan April, bertepatan dengan penerapan jam perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), nilai transaksi perdagangan masih di bawah Rp 10 triliun. Hari ini rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) Rp 8,5 triliun. Sedangkan pada Senin nilainya mencapai Rp 8,3 triliun.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik, mengaku hal tersebut. Berdasarkan data, hingga akhir Maret 2023 penurunan RNTH tercatat sebesar 31%, atau berada pada level Rp 10,1 triliun. Bandingkan dengan RNTH per akhir 2022, Rp 14,7 triliun.

“Dampaknya [normalisasi jam perdagangan] memang tidak langsung. Kita harapkan ada pertumbuhan RNTH," ucap Jeffrey Hendrik.

Ia menambahkan, secara umum perubahan jam perdagangan tidak serta merta membawa transaksi harian di pasar modal menjadi meningkat. Namun terdapat kecenderungan, bahwa transaksi mencatatkan nilai besar pada awal dan akhir perdagangan di masa sebelum normalisasi.

"Atau berbentuk U, jadi normalisasi tujuan utamanya memang bukan untuk RNTH,” jelas Jeffrey Hendrik. Meski demikian BEI terus melakukan upaya peningkatan RNTH.

Lewat kegiatan edukasi, inklusi, dan aktivasi, BEI menargetkan investor retail agar nilai transaksi harian dapat bertumbuh. Kemudian dilakukan juga diskusi dengan para investor institusi untuk mengetahui strategi investasi mereka tahun ini. 

“Demikian juga dengan investor asing, seperti diketahui kami sudah beberapa kali roadshow dan diskusi dengan bursa regional untuk mencari produk yang bisa kita kembangan untuk meningkatkan transaksi di bursa sehingga aktivitas transaksi investor, baik lokal, institusi maupun asing meningkat,” jelasnya.

Direktur Utama BEI Iman Rachman, menambahkan penurunan RNTH diikuti dengan lesunya frekuensi perdagangan. Data memperlihatkan terjadi penurunan 14% frekuensi perdagangan menjadi 1,27 juta kali. Volume perdagangan ikut turun 24% menjadi 18,2 miliar saham.

Rata-rata nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia. (Dok Idx.co.id)

Pada akhirnya mengakumulasi penurunan kapitalisasi pasar di Bursa sebesar 0,1% menjadi Rp 9,48 triliun. Meskipun demikian, Iman menegaskan selama empat tahun terakhir RNTH Bursa mengalami pertumbuhan. 

“Memang kita lihat ada penurunan di kuartal I. Namun, kalau dibandingkan dengan 2019, semua indikator RNTH baik volume maupun frekuensi semuanya di atas sebelum Covid,” ujar Iman.  

Pada 2019, mengacu data BEI, RNTH Bursa berada di level Rp 9,1 triliun/hari. Frekuensi perdagangan sebanyak 469 kali. Terdapat 14,5 miliar saham yang diperdagangkan dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 7,26 triliun. “Kondisi pandemi justru [menjadi] indikator bahwa market kita posisinya positif dibandingkan sebelum Covid-19,” tambahnya.

(tar/wep)

No more pages