Kematian akibat panas telah dilaporkan terjadi di India, beberapa bagian dari Amerika Serikat sedang mengalami gelombang panas dan ada kekhawatiran bahwa peningkatan suhu akan semakin membuat beberapa bagian dari Timur Tengah menjadi sulit untuk ditinggali.
Pekan lalu, pihak berwenang Arab Saudi memperingatkan tentang "kenaikan suhu yang signifikan, yang mengancam kesehatan para jemaah haji."
Kementerian kesehatan kemudian mendesak orang-orang untuk menggunakan payung untuk mencegah sengatan matahari. Lebih dari 2.700 kasus sengatan panas dilaporkan pada Senin saja.
Haji adalah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia yang tahun ini menarik lebih dari 1,8 juta jemaah dari seluruh dunia. Haji juga menghasilkan pendapatan yang besar bagi negara, menghasilkan sekitar US$12 miliar per tahun untuk Arab Saudi, menurut perkiraan dari Statista.
Hal ini terjadi ketika Riyadh ingin memposisikan diri sebagai pusat keuangan utama di kawasan ini, menyaingi Dubai. Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, mendorong untuk membuka ekonomi yang didominasi minyak dengan investasi di berbagai sektor mulai dari pariwisata hingga kecerdasan buatan dan infrastruktur. Negara ini memiliki target untuk mencapai emisi nol pada tahun 2060.
Indonesia telah melaporkan 213 kematian pada ibadah haji, India 98, Yordania 68, Tunisia 49, Malaysia 14, dan Rusia empat. Mesir mengatakan ada 28 korban jiwa. AFP menyebutkan jumlah korban dari negara tersebut mencapai 658 orang, termasuk 630 orang yang tidak terdaftar.
Suhu panas tahun ini juga memengaruhi bagian lain di wilayah tersebut. Mesir sedang berjuang dengan kekurangan energi yang parah, sementara beberapa produksi makanan juga terpengaruh.
Kuwait, produsen minyak yang kaya, minggu ini terpaksa melakukan pemadaman listrik karena tidak dapat memenuhi permintaan di tengah suhu yang melonjak.
Musim panas telah memakan korban pada ibadah haji sebelumnya. Serangan panas menyebabkan 1.012 kematian selama haji pada tahun 1985 ketika ibadah haji dilaksanakan pada Agustus dan suhu rata-rata mencapai 54C, menurut laporan dari Annals of Saudi Medicine.
Para pejabat Saudi belum memberikan pernyataan resmi mengenai kematian pada haji tahun ini.
Tanggal pelaksanaan ibadah haji dimajukan sekitar 11 hari setiap tahunnya berdasarkan sistem lunar kalender Islam. Hal ini akan mendorong pertemuan lebih dekat ke bulan-bulan yang lebih sejuk selama beberapa tahun ke depan, dan kembali ke puncak musim panas pada tahun 2040-an.
Pemanasan global--Mei tahun ini merupakan bulan ke-12 berturut-turut dengan rekor suhu tertinggi--berarti risikonya akan terus meningkat.
(bbn)