Sementara itu, transaksi digital perbankan lainnya, seperti BI-RTGS naik 0,16% yoy menyentuh Rp14.557 triliun, dan BI-FAST tercatat senilai Rp701,61 triliun atau tumbuh 53,08% yoy.
"Kinerja ekonomi dan keuangan digital tetap kuat berkat sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," papar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers usai Rapat Dewan Gubernur BI pada Kamis (20/6/2024).
Pada sisi infrastruktur, keandalan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) juga berhasil terjaga dengan baik, didukung oleh interkoneksi yang semakin luas dalam struktur industri. Kelancaran ini juga didukung oleh kondisi likuiditas dan operasional yang memadai.
Seiring dengan dropnya nilai transaksi menggunakan kartu ATM, termasuk debit, dan bergesernya kebiasaan dari kartu fisik ke transaksi digital, banyak ATM dari perbankan besar di Indonesia yang tutup. Dengan demikian, jumlah ATM yang disediakan bank juga semakin berkurang.
Jumlah ATM Tersedia | Desember 2022 | Desember 2023 | Jumlah ATM Tutup |
Bank BNI | 16.125 | 13.390 | 2.735 |
Bank BRI | 13.863 | 12.263 | 1.600 |
Bank CIMB Niaga | 4.207 | 3.893 | 314 |
Bank Danamon | 1.408 | 1.255 | 153 |
Bank Mandiri | 13.027 | 12.906 | 121 |
Sumber: Tim Riset Bloomberg Technoz, Analyst Meeting–Annual Report
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) atau Bank BNI misalnya, sudah menutup permanen 2.735 unit ATM di sepanjang tahun 2023.
Saat ini, berdasarkan laporan tahunan perusahaan, Bank BNI hanya menyediakan jumlah ATM sebanyak 13.390 unit. Di sepanjang 2022 yang lalu, Bank BNI juga sudah mulai menutup resmi 260 unit ATM di Indonesia.
Jumlah ATM milik Bank BNI tercatat terus menyusut sejak 2019 hingga 2022. Kala itu, pada 2019 ada sebanyak 18.659 ATM yang aktif dipergunakan nasabah, selanjutnya pada 2020 hanya ada 18.230, pada 2021 kembali turun tajam jumlahnya menjadi tersisa hanya 16.385, dan pada 2022 jumlah ATM Bank BNI hanya ada 16.125 ATM.
Jumlah ATM fisik di PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau Bank BRI juga terus menyusut, hingga banyak yang tutup. Berdasarkan materi presentasi resmi perusahaan, juga di laporan tahunan, jumlah ATM Bank BRI tersisa hanya 12.263 unit ATM, dari sebelumnya sebanyak 13.863 unit ATM fisik.
Menurut data tersebut, sebanyak 1.600 unit ATM fisik Bank BRI resmi tutup di sepanjang tahun 2023.
Adapun jumlah ATM Bank BRI anjlok drastis sejak 2019, tercatat jumlah ATM pada 2019 ada sebanyak 19.184, sedangkan pada 2020 jumlahnya menyusut signifikan menjadi hanya 16.880 unit ATM.
Berlanjut ke 2021 ATM Bank BRI makin susut menjadi 14.463 unit ATM, dan 2022 kemarin tersisa hanya 13.863 unit ATM fisik Bank BRI.
Nasib yang sama juga dialami secara nyata oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN), dan juga PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang juga menutup ratusan unit ATM fisiknya.
ATM Bank Mandiri susut dari sebanyak 13.027 unit ATM di Desember 2022 kemarin berdasarkan laporan tahunan perusahaan, menjadi hanya tersisa 12.906 unit ATM. Dengan demikian, ada 121 unit ATM Bank Mandiri yang resmi tutup.
Selanjutnya, pemangkasan jumlah unit ATM fisik Bank Mandiri yang tersedia sudah terjadi sejak 2019 hingga 2022. Padahal, pada 2019 ada sebanyak 18.291 ATM, pada 2020 menjadi hanya tersisa 13.217 ATM.
Penutupan terus berlangsung sampai dengan 2021 yang tersisa 13.087 ATM, sementara pada 2022 Bank Mandiri memiliki 13.027 unit ATM.
(fad)