Logo Bloomberg Technoz

Di masa mendatang perusahaan bidang keuangan berpeluang merekrut karyawan level manajer AI dan AI Compliance Officer. Tugasnya membantu memastikan penggunaan teknologi tersebut sesuai dengan peraturan.

Teknologi baru tidak selalu menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK). Citigroup mencontohkan bahwa  jumlah teller manusia melonjak antara tahun 1970-an hingga pertengahan tahun 2000-an, bahkan setelah diperkenalkannya mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

 AI di masa mendatang akan bermanfaat bagi sektor fintech dan perbankan dalam pelayanan dan dukungan pada pelanggan.  Contohnya Revolut Ltd: fintech ini telah menggunakan AI untuk menangkap lebih dari 30% dari semua obrolan pelanggan. 

“Saya yakin dalam beberapa tahun ke depan, kami mungkin akan memiliki 80% interaksi pelanggan. Semua itu dikelola dengan sangat efisien melalui genAI, kata Francesca Carlesi, pemimpin bisnis Revolut di Inggris. 

Perusahaan lain macam Bunq yang berbasis di Amsterdam, Belanda, atau Klarna asal Stockholm, Swedia, juga telah menggunakan teknologi ini dalam beberapa tahun terakhir. 

Klarna menyebut AI telah membantu perusahaan, mengurangi biaya operasional sebesar 11% pada kuartal pertama. Sedangkan Bunq baru-baru ini meluncurkan chatbot yang memungkinkan pengguna menanyakan informasi pengeluaran mereka sendiri dengan pertanyaan seperti, “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pensiun?” dan “Berapa banyak uang yang saya habiskan untuk perjalanan saya ke New York?"  

Jadi, meski masih chatbot berbasis AI genaratif hari ini masih memiliki beberapa keterbatasan. Dalam beberapa kasus, chatbot kesulitan memahami bahasa non formal. Teknologi ini kerap mengalami kesulitan memahami pertanyaan yang ambigu, demikian temuan bank tersebut.

Hubungan teknologi AI dan tingginya angka PHK di perusahaan teknologi. (Dok: Bloomberg)

“Karena model AI diketahui berhalusinasi dan menciptakan informasi yang tidak ada, organisasi menghadapi risiko chatbot AI menjadi sepenuhnya otonom dan berdampak negatif pada bisnis secara finansial atau reputasinya,” kata laporan itu.

Citigroup Inc dalam laporan Bloomberg News sebelumnya menyatakan jika AI kemungkinan besar akan menggantikan lebih banyak pekerjaan di seluruh industri perbankan. Dalam penerapannya Citi akan memberikan bekal kepada 40.000 developer kemampuan untuk bereksperimen dengan berbagai teknologi AI.

Citigroup juga telah menggunakan AI generatif, yang dapat menghasilkan kalimat berbasis pertanyaan atau perintah kerja sederhana.

Namun Carol Tomé CEO United Parcel Service Inc (UPS) pada bulan Februari menyatakan keputusan PHK salah satunya karena AI. UPS tidak lagi memerlukan panduan dari ahli penentu harga dalam setiap penyusunan proposal, lewat adanya teknologi ini.

UPS jadi salah satu perusahaan di AS yang melakukan PHK massal. Jumlanya terbesar yang  pernah dilakukan perusahaan pengiriman barang itu selama 116 tahun sejak berdiri. UPS adalah salah satu dari semakin banyak perusahaan yang menghadapi dua pencapaian AI; pertama, menunjukkan kepada investor bagaimana AI membantu melakukan lebih banyak hal dengan lebih sedikit sumber daya, kedua, sekaligus menghindari rasa takut yang muncul karena menghubungkan teknologi dengan PHK.

Di sisi lain, juru bicara UPS menjelaskan bahwa AI tidak menggantikan pekerja, dan para eksekutif tidak secara eksplisit menghubungkan AI dengan PHK permanen dalam pertemuan manajemen dengan investor, analis, dan publik.

Angka PHK berkorelasi dengan pencapaian AI generatif. (Dok: Bloomberg)

- Dengan asistensi Aisha S. Gani dan Jo Constantz.

(fik/wep)

No more pages