Logo Bloomberg Technoz

Masuknya Finlandia akan memberi NATO cakupan lebih dari 1.300 kilometer perbatasan dengan Rusia, menggandakan sayap timurnya, dan penambahan negara yang sudah siap untuk mempertahankan diri jika terjadi perang habis-habisan.

Bagi militer Finlandia, keanggotaan ini adalah puncak dari kerja sama yang semakin erat selama bertahun-tahun dengan NATO, di mana pasukan mereka saat ini sudah menggunakan alutsista yang sesuai dengan aliansi tersebut.

Untuk Perdamaian

Saat mengumumkan keputusan untuk mengajukan permohonan masuk NATO pada Mei 2022, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin menyebutnya sebagai tindakan untuk perdamaian agar tidak ada lagi perang di Finlandia.

Walaupun ancaman Rusia saat ini terbatas karena sibuk berperang di Ukraina, sekutu NATO tidak ingin meremehkan kemampuan Moskow dalam menyusun kembali pasukannya.

Masuknya Finlandia ini memungkinkan NATO mengamankan daerah di sekitar Laut Baltik termasuk membela anggotanya, yaitu Estonia, Latvia dan Lituania, yang kerap dianggap sebagai potensi target agresi Rusia.

Hal ini juga menambah kekuatan aliansi karena Finlandia adalah negara yang militernya terlatih berperang dalam cuaca dingin. Ini adalah aset berharga bagi NATO akibat meningkatnya kehadiran Rusia dan China.

Masuk dengan Cepat

Ratifikasi keanggotaan Finlandia masuk ke NATO ini termasuk yang tercepat dalam sejarah. Finlandia berhasil menjadi anggota dalam waktu kurang dari setahun sejak mengajukan keanggotaannya bersama Swedia pada Mei lalu. Sementara Makedonia Utara yang terakhir bergabung dengan aliansi tersebut membutuhkan waktu dua dekade untuk bergabung.

Adapun saat ini, Swedia dan juga negara-negara lain termasuk Ukraina dan Georgia juga tengah menunggu keanggotaan NATO.

Finlandia memperoleh kemerdekaan pada tahun 1917 setelah lebih dari 100 tahun menjadi Kadipaten Agung Kekaisaran Rusia. Negara itu berperang dua kali dengan Uni Soviet dan menyerahkan sebagian wilayah mereka pada tahun 1944.

Setelah runtuhnya Uni Soviet, negara Nordik itu masuk ke Eropa setelah Swedia. Keduanya bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 1995. Hingga tahun lalu, Finlandia hampir tidak pernah mengidentifikasi Rusia sebagai ancaman militer utama.

Negara berpenduduk 5,5 juta orang ini memiliki kemampuan mengerahkan 280.000 tentara di masa perang dari tentara cadangan terlatih yang berjumlah kurang dari satu juta.

Peralatan militer Finlandia mencakup sejumlah besar artileri dan tank. Mereka juga tengah menunggu pengiriman 64 jet tempur multi-role Lockheed Martin Corp. F-35A untuk menggantikan armada F/A-18 Hornet mereka yang sudah tua.

(bbn)

No more pages