Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Melemah, BI: Perlu Komunikasi Intensif dari Tim Prabowo

Azura Yumna Ramadani Purnama
21 June 2024 13:00

Kurs rupiah terhadap dolar AS. (Dok: Bloomberg)
Kurs rupiah terhadap dolar AS. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menilai salah satu penyebab pelemahan rupiah yakni persepsi dari pelaku pasar terkait masalah fiskal ke depan. Otoritas moneter ini pun menyarankan perlunya komunikasi yang lebih intensif dari tim Presiden Terpilih Prabowo Subianto kepada pelaku pasar.

Seperti diketahui, rupiah dibuka di level Rp16.475/US$ pada pembukaan perdagangan hari ini, Jumat (21/6/2024), pembukaan rupiah itu menjadi nilai rupiah terlemah baru setidaknya sejak 2 April 2020.

Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Sekuritas BI Edi Susianto menjelaskan bahwa permasalahan fiskal yang sempat disinggung Gubernur BI Perry Warjiyo pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, dimaksudkan sebagai persepsi atau prasangka dari pelaku pasar terkait masalah fiskal ke depan.

“Dalam kondisi seperti tersebut, memang diperlukan komunikasi yang lebih intensif lagi dari Timnya pak Prabowo utamanya kepada pelaku pasar khususnya investor asing,” ujar Edi kepada Bloomberg Technoz, Jumat (21/6/2024).

Meskipun begitu, Edi menilai bahwa telah terdapat penjelasan yang dibuat oleh tim sinkronisasi Prabowo untuk membantah prasangka pelaku pasar tersebut.