Logo Bloomberg Technoz

MIND ID Beber Motif Australia Sebut Nikel dari RI ‘Kotor’

Dovana Hasiana
21 June 2024 11:30

Produksi mixed hydroxide precipitate (MHP) di pabrik pengolahan nikel./Bloomberg-Dimas Ardian
Produksi mixed hydroxide precipitate (MHP) di pabrik pengolahan nikel./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur Utama PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) Hendi Prio Santoso mengatakan tudingan nikel kotor atau dirty nickel kepada nikel Indonesia merupakan kampanye negatif yang memiliki motif persaingan usaha.

Hendi mengatakan kemajuan industri sektor pertambangan, khususnya nikel, telah membuat negara produsen lain merasa terancam.

Dengan demikian, Australia –sebagai salah satu produsen terbesar nikel di dunia – melayangkan pernyataan nikel kotor yang dianggap sebagai kampanye negatif untuk membuat harga nikel Indonesia tidak kompetitif.

"Maka negative campaign seperti dirty nickel yang diusung oleh negara lain agar produk industri nikel ini dikenakan tarif di negara tujuan ekspor sehingga tidak kompetitif," ujar Hendi dalam agenda MINDialogue di Jakarta Selatan, dikutip Jumat (21/6/2024).

"Ini semua bermotifkan persaingan usaha dan berlandaskan arena geopolitiknya sendiri."

Blok Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) di fasilitas pengolahan nikel Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara./Bloomberg-Dimas Ardian