Logo Bloomberg Technoz

Kerja sama antara Antam dan CATL bertujuan untuk pengembangan ekosistem pembuatan pabrik baterai EV dari hulu ke hilir. Ruang lingkup kerja sama tersebut adalah penambangan bijih nikel, smelter RKEF dan kawasan industri, smelter HPAL, pabrik bahan baterai, pabrik sel baterai, dan pabrik daur ulang baterai.

Antam bakal terlibat secara tidak langsung melalui PT Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pembangunan pabrik bahan baku baterai, pabrik sel baterai, dan pabrik daur ulang baterai.

IBC merupakan perusahaan patungan badan usaha milik negara (BUMN) Antam, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Pertamina New and Renewable Energy (RNE) dan PT PLN (Persero).

“Tentunya kita harus menyelesaikan JV agreement [perjanjian joint venture atau usaha patungan]. Jadi pekerjaan-pekerjaan land clearing atau persiapan semuanya itu sudah dijalankan,” ujarnya.  

Nicolas mengatakan total investasi dari proyek tersebut adalah US$6,87 miliar atau sekitar Rp112,83 triliun (asumsi kurs Rp16.425/dolar AS).

“Total investment US$6,87 miliar, itu sampai ke ujung, sampai ke battery recycling [daur ulang baterai]. Tentunya kita akan membutuhkan financing, ini yang kita juga sedang dalam proses penjajakan, kita juga mencoba bank-bank nasional maupun bank internasional ini masih dalam tahap awal yang kita lakukan dengan bantuan daripada BNP Paribas,” ujarnya.

(dov/wdh)

No more pages