Logo Bloomberg Technoz

Bos Antam (ANTM) Blak-blakan Soal Anomali Tak Terduga Harga Nikel

Dovana Hasiana
21 June 2024 10:00

Material mixed hydroxide precipitate (MHP) dalam rangkaian proses pengolahan nikel milik Harita Nickel. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)
Material mixed hydroxide precipitate (MHP) dalam rangkaian proses pengolahan nikel milik Harita Nickel. (Dok Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) —sebagai salah satu perusahaan yang melakukan penambangan, pengolahan, serta pemasaran komoditas bijih nikel dan fernonikel — menjabarkan berbagai sentimen yang sempat mengerek harga komoditas primadona Indonesia tersebut di luar ekspektasi pasar. 

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Nicolas D. Kanter mengatakan pergerakan harga nikel tahun ini melampaui ekspektasi pasar dan analis yang memproyeksikan tren bearish pada 2024—2026.

“Tahun lalu saya hadir di London Metal Exchange [LME] Week di London. Waktu itu everything is doomed karena semua analis itu mengatakan harga nikel pada 2024—2026 itu akan jatuh,” ujar Nicolas dalam agenda MINDialogue di Jakarta Selatan, dikutip Jumat (20/6/2024).

Kenaikan harga Nikel efek New Caledonia.

Menurut Nicolas, kondisi geopolitik memang berpengaruh terhadap harga komoditas. Namun, terdapat dua sentimen lainnya yang turut berkontribusi terhadap kenaikan harga.

Pertama, berkurangnya pasokan dari negara produsen nikel besar, seperti Rusia dan New Caledonia, yang memengaruhi ketersediaan pasokan dan mengerek harga.