Logo Bloomberg Technoz

Mulai melandainya angka inflasi AS semakin memicu ekspektasi bahwa Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), akan lebih cepat mengakhiri siklus pengetatan kebijakan moneter. Apabila siklus tersebut berakhir sesuai ekspektasi, harga emas berpotensi melanjutkan penguatan.

Ditambah lagi dengan krisis yang telah menimpa sektor perbankan AS dan Eropa yang sempat meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan menurunkan agresivitas pengetatan kebijakannya.

“Inflasi yang lebih rendah dari ekspektasi itu akan membuat The Fed tidak terlalu hawkish dan itu positif bagi emas,” kata Bart Melek, Global Head of Commodity Strategy di TD Securities seperti diwartakan Bloomberg News.

Adapun, pergerakan Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) tercatat melanjutkan koreksi dengan minus 3,39% secara bulanan dengan terus membentuk lower low.

Analisis Teknikal Dollar Index Downtrend dengan Koreksi 3,39% Secara Bulanan (Riset Bloomberg Technoz)

Dengan demikian, laju penguatan harga emas juga tidak lepas dari pelemahan nilai tukar mata uang dolar AS. Dua aset ini memiliki hubungan yang berbeda arah. Saat dolar AS terdepresiasi, biasanya harga emas akan mengalami kenaikan.

Membuka perdagangan pada April ini, harga emas dunia di pasar spot terpantau menguat 0,10% secara point-to-point dan diperdagangkan di atas US$ 1.981/ons.

Analisis Teknikal

Analisis Teknikal Emas Kuartal II-2023 (Riset Bloomberg Technoz)

Pergerakan harga emas di pasar spot berdasarkan data Selasa (4/4/2023) dengan menggunakan indikator Moving Average (MA) untuk menentukan area level resistance, dan area level support.

Berdasarkan indikator MA, pergerakan harga emas saat ini solid menguat di atas MA-50, MA-100 dan MA-200. Mencerminkan laju harga emas dalam tren bullish dan berpotensi terus menguat.

Level psikologis harga emas kini masih tertuju pada level US$ 2.000/ons. Apabila berhasil menguat di atas level tersebut, harga emas berpeluang membentuk All Time High (ATH) barunya di atas US$ 2.063/ons.

Secara tren, pergerakan teknikal harga emas tertahan pada support pada box merah, di antara US$ 1.980/ons - US$ 1.950/ons.

Sebagai gambaran, MA merupakan indikator harga rata-rata dalam rentang waktu tertentu, yang kemudian dihubungkan ke dalam bentuk garis.

Dengan berbagai sentimen di atas, memasuki kuartal II-2023 harga emas diprediksi akan bergerak di kisaran Rp US$ 1.970/ons - US$ 2.010/ons.

(fad/aji)

No more pages