Sri Mulyani menjelaskan, dari sisi global perkembangan ekonomi AS dan kebijakan suku bunga The Fed yang tetap tinggi serta kebijakan bunga acuan ECB, bank sentral Eropa, yang mulai menurun masih menjadi faktor penting dalam sentimen global.
Di dalam negeri, perkembangan neraca pembayaran dan pembahasan RAPBN 2025 dan arah kebijakan fiskal ke depan terutama dari aspek sustainabilitas menjadi perhatian pasar dan masyarakat. Dari sisi pertumbuhan ekonomi dan inflasi, Indonesia memiliki kinerja yang tetap baik.
"Pemerintah terus memantau dan mewaspadai dinamika di atas, khususnya menjaga agar perekonomian tetap tumbuh dengan berkualitas dan stabilitas serta sustainabilitas tetap terjaga baik melalui koordinasi yang makin erat dan baik antara kebijakan ekonomi, fiskal, moneter dan stabilitas sektor keuangan," jelas Sri Mulyani dalam akun Instagram pribadinya, Kamis (20/6/2024).
Rupiah spot ditutup melemah di Rp16.430/US$ pada perdagangan Kamis kemarin ketika BI rate diputuskan tetap oleh Bank Indonesia di level 6,25%. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) juga ditutup melemah di Rp16.420/US$.
Rupiah melemah 0,4%, terdalam di Asia hari ini di kala mayoritas mata uang Asia juga bergerak melemah tertekan oleh dolar Amerika Serikat.
Level penutupan rupiah spot itu menandai rekor baru terlemah sejak 1 April 2020 setelah sebelumnya pecah pada Jumat pekan lalu. Sementara kurs JISDOR hari ini adalah yang terlemah sejak 6 April 2020.
Hari ini, Jumat (21/6/2024), rupiah kemungkinan masih akan bergerak melemah terindikasi dari pergerakan di pasar offshore di mana kontrak forward rupiah kesemua tenor mencetak rekor terlemah baru dalam lebih empat tahun terakhir.
(red)