Pesawat dalam insiden United terbaru ini berusia 22 tahun. Meskipun penyebab insiden tersebut belum diketahui secara pasti, masalah pada pesawat tua seringkali bersifat insidental dan bukan pertanda adanya masalah sistematis atau cacat produksi.
Berdasarkan rekaman percakapan antara menara kontrol bandara dan pesawat yang diunggah ke LiveATC.net, pesawat tersebut kehilangan beberapa lembar logam saat lepas landas yang kemudian ditemukan di landasan pacu. Serpihan lain berjatuhan saat mendarat.
Pilot dari pesawat JetBlue Airways Corp di dekatnya yang pertama kali melaporkan serpihan tersebut ke menara kontrol, yang kemudian harus mengalihkan beberapa pesawat ke landasan pacu lain. Pilot United memberi tahu menara kontrol bahwa salah satu mesin sedikit melebihi suhu gas buang normal dan dia khawatir mereka menabrak burung atau ban meledak saat lepas landas.
“Kami menyatakan keadaan darurat,” kata pilot United. “Semuanya berjalan baik, mesin masih dalam parameter.”
Penerbangan tersebut membawa 124 penumpang dan lima awak pesawat. Setelah mendarat, pesawat menuju ke gate bandara.
Tinjauan FAA telah membatasi kegiatan sertifikasi untuk United, yang secara efektif membatasi pertumbuhan maskapai tersebut. Meskipun pemeriksaan masih berlangsung, United mengatakan bulan lalu bahwa mereka dapat memulai proses penambahan pesawat dan rute baru lagi.
CEO Scott Kirby mengatakan bahwa maskapai yang berbasis di Chicago tersebut "menerima" evaluasi FAA sebagai kesempatan untuk meningkatkan apa yang mereka anggap sebagai tingkat keselamatan yang sudah tinggi.
Saham United turun 1,4% dalam perdagangan di New York.
(bbn)