Bloomberg Technoz, Jakarta - Bagi perbankan Indonesia, token kripto merupakan kelas aset yang tabu. Namun kondisi berbeda dengan perbankan Australia yang sudah berani menerbitkan token kripto sendiri.

Terbaru adalah National Australia Bank Ltd, salah satu dari empat bank terbesar di Australia, yang membuat stablecoin sendiri yang diberi nama AUDN. Rencananya stablecoin ini akan diujicoba terlebih dahulu sebelum diluncurkan ke publik.

AUDN dibangun di atas blockchain Ethereum dan Algorand. Nilai AUDN akan diikat dengan dolar Australia. Stablecoin adalah token kripto yang memiliki aset dasar (underlying assets) dalam bentuk uang resmi yang diterbitkan bank sentral atau surat utang pemerintah. Contohnya satu koin stablecoin diikat dengan US$1.

Dampak dari diikat dengan uang atau obligasi pemerintah, pergerakan harga stablecoin lebih stabil ketimbang uang kripto lainnya seperti Bitcoin, Ethereum hingga Dogecoin. Biasanya pergerakan stablecoin ini mengikuti pergerakan harga underlying assets yang digunakan.

National Australia Bank mengungkapkan penerbitan stablecoin ini untuk membantu nasabah institusi besar dengan transaksi yang menggunakan teknologi blockchain.