Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga dinilai berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah. Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk perlindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.
“Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar” ujar Yaqut.
Ketiga, proses puncak haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.
“Skema mumur atau melintas dari Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri, kata dia”
Soal beberapa peristiwa di Mina, kata Yaqut, dinamika kepadatan daerah sudah terjadi sejak 2017. Hal ini juga akan menjadi bagian dari evaluasi pelaksanaan haji terutama saat menerima tambahan kuota.
“Kita akan tetap upayakan kuota tambahan dalam jumlah yang terukur untuk tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah," ujar dia
(fik/frg)