Logo Bloomberg Technoz

Selain itu, jika dibandingkan barang konsumer lain unit bisnis produk es krim UNVR di tanah air hanya berkontribusi kurang dari 10% terhadap keuntungan perusahaan.

"Jadi dalam pengertian itu, untuk merek besar yang akan menjadi penopang Anda, sehingga yang besar harus [diprioritaskan] untuk mendorong bisnis."

Sebelumnya, bos baru Unilever Plc, Hein Schumacher berencana membalikkan kinerja perusahaan yang lesu selama bertahun-tahun dengan langkah ambisius.

Ia berniat memisahkan unit es krim dan mengurangi lapisan manajemen menengah, menurut laporan Bloomberg News. Setelah sembilan bulan mengambil alih perusahaan,  menurut analis Barclays, Schumacher bergerak untuk melepas divisi senilai US$18 miliar itu.

Ilustrasi Unilever. (Dok: Bloomberg)

Divisi tersebut menaungi merek-merek es krim ternama seperti Ben & Jerry's dan Magnum, yang sebelumnya oleh CEO Unilever, Paul Polman, disebut sebagai “salah satu kisah sukses terbesar dalam pasar barang konsumen.”

Di Indonesia, Unilever juga turut memproduksi es krim melalui brand Wall's, Magnum, Cornetto, hingga Paddle Pop yang juga menjadi salah satu merek es krim terbesar dan populer di Tanah Air.

Lewat keputusan memisahkan bisnis es krimnya, Unilever Plc berencana memangkas 7.500 pegawai. Angka tersebut hampir 6% dari total 128.000 karyawan yang dipekerjakan di Unilever.

Konglomerat berbasis di London ini sedang membebaskan diri dari masalah bisnis es krim yang sudah berlangsung lama, yang disebabkan oleh berbagai kontroversi seputar sikap politik yang diambil oleh bisnis es krimnya, Ben & Jerry's.

- Dengan asistensi Leonard Kehnscherper.

(wep)

No more pages