“Adapun realisasi anggaran tersebut berasal dari sebagian besar untuk remunerasi, pengembangan SDM, pemeliharaan aset, dan anggaran perpajakan OJK,” tambah Mirza.
Selain itu, pagu anggaran kegiatan pengadaan aset sebesar Rp 680,3 miliar dengan realisasi sebanyak Rp 79,9 miliar atau 11,7% yang terdiri dari pembelian peralatan kantor dan mesin.
Sementara itu, jika dilihat dari masing-masing bidang, pagu anggaran manajemen strategis memiliki pagu terbesar. Bidang manajemen strategis 1 memiliki pagu sebesar Rp 1,5 triliun dengan realisasi Rp 449 miliar atau 20% dan bidang manajemen strategis 2 memiliki pagi sebesar Rp 3,3 triliun dengan realisasi anggaran sebesar Rp 658,8 miliar atau 19,52%. Kemudian, diikuti oleh pagu anggaran bidang perbankan sebesar Rp 1,07 triliun dengan realisasi sebesar Rp 372 miliar atau 34%.
“Pagu anggaran bidang pasar modal sebesar Rp 544 miliar, realisasinya 30,7% atau Rp 167,2 miliar. Pagu anggaran bidang IKNM sebesar Rp 530,23 miliar dengan realisasinya 38,3% atau Rp 203,3 miliar,” kata Mirza.
Lebih lanjut, Ia mengatakan pagu anggaran bidang edukasi dan perlindungan konsumen sebesar Rp 262 miliar dengan realisasi Rp 68,7 miliar atau 26%. Sementara, pagu anggaran bidang audit internal manajemen risiko dan pengendalian kualitas sebesar Rp 131 miliar dengan realisasi Rp 35,8 miliar atau 27,20%.
“Dapat kami sampaikan pagu dan realisasi anggaran OJK per bidang termasuk anggaran remunerasi dan infrastruktur SI/IT-nya,” ujar Mirza.
(tar/dhf)