Logo Bloomberg Technoz

Saham-saham transportasi yang menjadi pendukung IHSG sepanjang perdagangan hari ini adalah PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) melesat 4,85% ke posisi Rp216/saham. Selain itu penguatan juga terjadi pada saham PT Temas Tbk (TMAS) melonjak 4,73% ke posisi Rp155/saham.

Senada, saham-saham infrastruktur turut menjadi pendorong IHSG di zona hijau, PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) meroket 17,1% ke posisi Rp855/saham, PT Remala Abadi Tbk (DATA) menguat 10,3% ke posisi Rp384/saham. PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) melesat 5% ke posisi Rp84/saham.

Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan juga berhasil menutup hari di zona hijau, dengan kenaikan 10,41 poin atau menguat 1,23% ke posisi 854,77.

Sementara saham-saham LQ45 yang tercatat menguat harganya adalah PT Harum Energy Tbk (HRUM) menguat 85 poin (8,06%) ke posisi Rp1.140/saham, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) bertambah 55 poin (4,68%) ke posisi Rp1.230/saham, dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melesat 5 poin (4,20%) ke posisi Rp124/saham.

Penutupan Saham BMRI pada Kamis 20 Juni 2024 (Bloomberg)

Senada, tren positif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatat kenaikan 170 poin (4,15%) ke posisi Rp4.270/saham, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 375 poin (4,14%) ke posisi Rp9.425/saham. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) melesat 200 poin (3,48%) ke posisi Rp5.950/saham.

Untuk pasar saham Asia bergerak bervariasi pada sore hari ini. indeks Kospi terangkat 0,37%, indeks Nikkei 225 menguat 0,16%, indeks CSI 300 China melemah 0,72%, indeks Hang Seng Hong Kong terdepresiasi 0,52%, dan indeks Shanghai drop 0,42%. Sementara itu Dow Jones Index Future menghijau 0,07%.

Bank Indonesia mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Juni 2024. Sesuai perkiraan pasar, Gubernur Perry Warjiyo dan sejawat memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate.

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19–20 Juni 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 6,25%, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%,

Keputusan ini senada dengan perkiraan pasar. Konsensus 19 Analis/Ekonom yang dihimpun Bloomberg menghasilkan median 6,25% untuk BI-Rate.

Pergerakan BI-Rate di 2024 (Bloomberg)

Dengan demikian, ini adalah langkah BI menahan BI-Rate di level saat ini untuk bulan ketiga berturut-turut.

Keputusan ini konsisten dengan kebijakan moneter pro-stability sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.

Kebijakan ini juga didukung dengan penguatan moneter untuk memperkuat efektivitas stabilisasi nilai tukar Rupiah dan masuknya aliran modal asing.

Pada kesempatan yang sama BI menuturkan, penyaluran kredit perbankan berhasil tumbuh tinggi pada Mei 2024 dengan keberhasilan tumbuh 12,15% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Hal ini didorong oleh pertumbuhan kredit di sebagian besar sektor ekonomi, terutama perdagangan industri dan jasa dunia usaha.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didorong oleh kinerja korporasi dan rumah tangga.

Pertumbuhan penjualan dan belanja modal korporasi juga berhasil tetap positif, sehingga mendorong kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi. Sementara itu, konsumsi rumah tangga tetap kuat, terutama kelas menengah dan kelas atas, seiring ekspektasi penghasilan yang meningkat.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang kredit investasi, modal kerja dan konsumsi, yang masing-masing tumbuh 14,8%, 11,59%, dan 10,47% pada Mei 2024.

Alhasil, Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit di sepanjang tahun 2024 diperkirakan berada pada batas atas kisaran 10-12%.

(fad)

No more pages