Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Terlemah dalam 4 Tahun, BI Yakin Bisa Bangkit

Azura Yumna Ramadani Purnama
20 June 2024 15:00

Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pekerja merapihkan uang dolar AS dan rupiah di gerai penukaran uang di ITC Kuningan, Jakarta, Rabu (17/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah pada perdagangan hari ini. Namun ke depan, Bank Indonesia (BI) meyakini mata uang Ibu Pertiwi bisa kembali menguat.

Pada Kamis (20/6/2024) pukul 14:31 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 16.425. Rupiah melemah 0,37% dari hari sebelumnya dan menjadi yang terlemah sejak April 2020 atau lebih dari 4 tahun lalu.

Gubernur BI Perry Warjiyo menegaskan MH Thamrin meyakini rupiah akan kembali menguat. "Apakah BI meyakini rupiah ke depan trennya kembali menguat? Yes!" katanya dalam jumpa pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi Juni, Kamis (20/6/2024).

Secara fundamental, lanjut Perry, rupiah memang semestinya menguat. Namun gerakan harian memang mengandung volatilitas, janga pendek akan naik-turun.

Fundamental rupiah, tambah Perry, dinilai tetap kuat. Inflasi dalam negeri terkendali, pertumbuhan ekonomi tetap tinggi, perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri tetap menarik, dan defisit transaksi berjalan terkendali.