Logo Bloomberg Technoz

Kontroversi Short Sell, Terlalu Spekulatif hingga Riba

Sultan Ibnu Affan
20 June 2024 13:44

Karyawan Melintas di Depan Layar Saham (IHSG) di BEI (Muhammad Fadli/Bloomberg)
Karyawan Melintas di Depan Layar Saham (IHSG) di BEI (Muhammad Fadli/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan merilis kebijakan short selling pada semester II-2024. Sebelum diterbitkan, kebijakan ini lebih dulu menimbulkan kontroversi.

Bagi para pelaku pasar, short sell justru hanya memicu volatilitas, alih-alih meningkatkan gairah transaksi seperti yang diharapkan otoritas bursa.

Mantan Direktur Utama BEI Hasan Zein Mahmud menilai, ada sejumlah implikasi jika short sell kembali diberlakukan. Salah satunya, karakteristik short sell yang sangat spekulatif. Short sell juga berpotensi memberikan tekanan jual tambahan ketika harga suatu saham dalam tren penurunan.

"Artificial supply. Sebut saja sebagai pasokan semu, menambah tekanan jual pada harga yang sedang jatuh," terang Hasan Zein, Kamis (20/6/2024).

Mekanisme Short Sell

Tekanan jual tambahan itu berasal dari teknis dalam short sell itu sendiri.