Pertukaran tembakan telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, dan militer Israel mengatakan pada Selasa bahwa "rencana operasional untuk serangan di Lebanon telah disetujui dan divalidasi."
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel Katz telah memperingatkan akan kehancuran Hizbullah dalam sebuah "perang total".
"Membuka bandara dan pangkalan Siprus bagi musuh Israel untuk menargetkan Lebanon berarti pemerintah Siprus menjadi bagian dari perang, dan perlawanan akan menghadapinya sebagai bagian dari perang," Nasrallah mengancam.
Siprus memiliki hubungan baik dengan Israel dan Lebanon, dan terletak dekat dengan pantai kedua negara tersebut.
Inggris tetap memiliki kendali kedaulatan atas dua wilayah pangkalan di bekas jajahannya, Siprus, di bawah ketentuan perjanjian yang memberikan kemerdekaan kepada pulau ini pada tahun 1960.
Nasrallah juga memperingatkan bahwa kelompoknya hanya menggunakan "sebagian" senjatanya sejak Oktober.
"Kami telah mendapatkan senjata baru," kata Nasrallah, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
"Kami telah mengembangkan beberapa senjata kami ... dan kami menyimpan yang lain untuk hari-hari yang akan datang," katanya.
"Beberapa tahun yang lalu kami berbicara tentang 100.000 pejuang... hari ini, kami telah melampaui jumlah itu," kata Nasrallah.
Bentrokan Israel-Lebanon telah menewaskan sedikitnya 478 orang di Lebanon, sebagian besar dari mereka adalah pejuang, tetapi juga termasuk 93 warga sipil, menurut penghitungan AFP.
Pihak berwenang Israel mengatakan sedikitnya 15 tentara dan 11 warga sipil telah terbunuh di bagian utara negara itu.
(red/ros)
