Logo Bloomberg Technoz

Bank sentral menahan suku bunga karena penurunannya akan memperlebar perbedaan kebijakan China dengan bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, dan memperburuk tekanan pelemahan yuan.

Ekonom Bloomberg Economics, Eric Zhu, mengatakan suku bunga MLF kemungkinan tidak akan turun lebih dari 20 basis poin tahun ini, kurang dari 30 basis poin yang diproyeksikan pada awal 2024.

Jika itu terjadi, "suku bunga MLF yang lebih rendah akan memberi bank komersial ruang untuk menurunkan suku bunga pinjaman tanpa menekan margin keuntungan mereka," katanya.

Permintaan pinjaman yang lemah dan penurunan harga terpanjang yang dialami ekonomi China sejak 1990-an menjadi alasan untuk menurunkan biaya pinjaman guna merangsang permintaan.

Gubernur PBOC, Pan Gongsheng, memicu spekulasi bahwa LPR akan diturunkan dalam beberapa bulan mendatang pada Rabu (19/06/2024), ketika dia mengatakan dalam pidatonya bahwa penetapan suku bunga oleh beberapa bank secara signifikan menyimpang dari suku bunga pinjaman terbaik yang mereka tawarkan kepada klien.

Pemberi pinjaman mungkin perlu memperbaikinya dengan menurunkan LPR sebesar 10 hingga 20 basis poin, kemungkinan pada paruh kedua tahun ini, tulis ekonom Societe Generale SA dalam catatannya pada hari Rabu.

Pada bulan Mei, PBOC menghapuskan suku bunga minimum nasional untuk KPR yang telah dikaitkan dengan LPR lima tahun, sehingga melemahkan peran suku bunga tersebut sebagai ambang batas untuk KPR. Kota-kota di China sekarang dapat memutuskan apakah mereka akan mempertahankan batas bawah suku bunga KPR dan levelnya.

(bbn)

No more pages