Perusahaan tidak yakin mampu mencetak laba. GOTO juga harus melakukan private placement atau right issu berkala untuk menjaga bahan bakar, tetap tersedia agar roda operasi tidak mogok, berlomba-lomba bakar duit. Mengejar pertumbuhan GTV dengan mengorbankan rentabilitas.
"Kini setelah GOTO melakukan reorientasi bisnis, melakukan redifinisi terhadap core business, melakukan restrukturisasi (saya menyebut divestasi Toped sebagai amputasi untuk memperbaiki arus kas dan memperpanjang nafas), melakukan efisiensi, mulai berusaha menggapai laba, harga sahamnya terus melorot. ATL (all time low) demi ATL mengantar harga sahamnya di garis demarkasi. Gocap!!"
Hasan Zein menambahkan, kenaikan pendapatan 22%, penurunan rugi 76%, cashflow yang longgar dan ebitda yang mulai positif, sama sekali tak memiliki makna dalam menerawang prospek usaha dalam keputusan investasi dan dalam mekanisme tawar menawar saham.
"Antara cuan dan tetap memelihara akal sehat, aku memilih yang belakangan. Hihihi," pungkas Hasan.
Saham GOTO Rebound
Saham GOTO berusaha keluar dari zona saham gocap, setelah dibuka stagnan di level Rp50/saham pada pembukaan pagi ini, Kamis (20/6/2024).
Berdasarkan data BEI hingga pukul 10.05, saham GOTO naik 1 poin atau setara 2% ke level Rp51/saham. Ini merupakan level tertinggi sejak pembukaan pagi ini.
Nilai transaksi sebesar Rp103,5 miliar usai 2,07 miliar saham diperdagangkan. Frekuensi yang terjadi sebanyak 5.378 kali.
Pergerakan harga saham GOTO tak lepas dari sentimen investor asing yang amat gencar melego saham GOTO belakangan ini. Berlangsung terus menerus tanpa ada katalis untuk menahannya.
Tercatat pada perdagangan sepanjang Juni 2024 saja, saham GOTO sudah dilakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp468,05 miliar. Lebih jauh, sepanjang empat minggu perdagangan atau sejak pertengahan Mei, saham GOTO gencar diobral hingga mencetak angka net sell mencapai Rp578,96 miliar.
Mencermati lebih lanjut, terungkap GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) memutuskan untuk menunda pembahasan mata acara pentingnya, yaitu rencana Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD/non-HMETD) atau Private Placement yang digadang-gadang akan sebanyak 10% saham.
(ibn/dhf)