Logo Bloomberg Technoz

Wisatawan Melonjak, Jepang Mau Beri Tarif Tambahan ke Turis Asing

News
20 June 2024 11:40

Pengunjung berpakaian kimono di bawah pohon sakura yang sedang mekar di Taman Ueno di Tokyo, Jepang, Minggu (7/4/2024). (Shoko Takayasu/Bloomberg)
Pengunjung berpakaian kimono di bawah pohon sakura yang sedang mekar di Taman Ueno di Tokyo, Jepang, Minggu (7/4/2024). (Shoko Takayasu/Bloomberg)

Akemi Terukina - Bloomberg News

Bloomberg, Melonjaknya jumlah wisatawan mancanegara ke Jepang membuat pusing sebagian pihak. Di satu sisi, pemasukan dari sektor pariwisata sangat dibutuhkan, tetapi keramaian ini mulai dikeluhkan warga lokal.

Organisasi Pariwisata Nasional Jepang pada Rabu melaporkan, kedatangan wisatawan asing pada Mei lalu mencapai 3,04 juta orang. Angka ini naik 9,6% dibanding Mei 2019, dan menandai bulan ketiga berturut-turut dengan angka di atas 3 juta pengunjung. Melemahnya Yen menjadi salah satu pendorong derasnya arus wisatawan.

Meski banyak pebisnis yang meraup untung dari belanja wisatawan di Jepang yang populasinya menua dan menyusut, keramaian ini mulai membuat jengkel sebagian warga lokal. Mereka merasa terdesak di tempat wisata favorit, bahkan kesulitan naik transportasi umum untuk berangkat kerja.

Sebagai tanda terbaru dari meningkatnya reaksi negatif, walikota Himeji di Jepang bagian barat pada Minggu (16/06/2024) mengatakan ingin mengenakan biaya masuk enam kali lipat kepada wisatawan asing dibandingkan warga lokal untuk mengunjungi kastil berusia 400 tahun yang tersohor di kotanya. Menurut sang walikota, turis mancanegara harus membayar sekitar US$30 untuk mengunjungi Kastil Himeji yang masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO, sementara warga lokal hanya perlu membayar sekitar US$5.