Logo Bloomberg Technoz

Pasalnya, seluruh pabrik milik Kimia Farma (KAEF) yang beroperasi saat ini hanya memiliki utilisasi tak lebih dari 40%.

"Jadi nanti fasilitas yang kami punya di pabrik akan kita sesuaikan dengan kebutuhan yang kita perlukan," ujar dia.

Meski begitu, kata David, proses rasionalisasi pabrik tersebut tak akan dilakukan dalam waktu dekat ini dan akan membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 tahun.

"Tidak mungkin [tahun ini], kalau rasionalisasi pabrik obat, untuk pengurusan izinnya saja bisa 2 tahun. Ini akan berjalan, nggak mungkin tahun ini selesai," ujar dia.

Seperti diketahui, KAEF sendiri saat ini mencatatkan kinerja keuangan yang negatif sepanjang 2023, dengan membukukan rugi bersih sebesar Rp1,48 triliun. Rugi itu membengkak hampir 7 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan membengkak 25,83% menjadi Rp6,86 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp5,45 triliun. 

Kini, manajemen perusahaan juga telah mengendus adanya dugaan pelanggaran integritas penyediaan data laporan keuangan yang terjadi di anak usahanya, yakni PT Kimia Farma Apotek (KFA) periode 2021-2022.

Pelanggaran integritas terebut juga menjadi salah satu menyebab kinerja perseroan yang membukukan rugi secara konsolidasian sebesar Rp1,82 triliun sepanjang tahun lalu.

(ibn/dhf)

No more pages