Lucia Kassai dan Sheela Tobben - Bloomberg News

Bloomberg, Keputusan pemotongan produksi minyak OPEC+ yang dilakukan secara tiba-tiba memberikan panggung bagi produsen-produsen lainnya untuk bersaing memperebutkan pasar di Asia.

Sejak organisasi negara-negara pengekspor minyak itu lebih aktif mengelola minyak dunia pada tahun 2017, negara-negara anggota memiliki hak istimewa untuk mengalirkan minyak ke Asia dengan meninggalkan negara-negara seperti Amerika Serikat (AS).

Tahun lalu, 70% minyak dari grup tersebut masuk ke negara-negara Asia termasuk China dan India, naik dari 61% pada 2017. Sementara itu, pangsa yang terikat ke AS menyusut menjadi 6% dari 10%, menurut data dari firma intelijen pasar Kpler SAS.

Dalam kurun waktu tersebut, produksi minyak juga meningkat di AS, dan para eksportir AS mungkin melihat langkah OPEC+ yang terbaru ini sebagai peluang untuk merebut lebih banyak pangsa pasar di Asia.