Logo Bloomberg Technoz

Rupiah spot kemarin ditutup menguat di Rp16.365/US$ terdongkrak sentimen global yang membaik yang menarik investor kembali masuk ke pasar surat utang sekunder ketika yield spread investasi RI sudah mendekati 300 bps. Investor terlihat berburu seri SBN favorit seperti tenor 10Y dan 5Y. Selain itu, data neraca perdagangan Mei yang mencetak surplus sedikit lebih besar dibandingkan April, memberi dorongan positif bagi rupiah.

Sinyal dari lelang sukuk

Namun, kendati hari ini rupiah masih berpeluang melanjutkan penguatan, para investor kemungkinan masih akan waspada mencermati apa yang terjadi pada lelang sukuk negara (SBSN) kemarin ketika permintaan pasar jeblok hingga 37%. Pemerintah juga akhirnya memutuskan menyerap di bawah target yaitu hanya Rp8,05 triliun, lebih kecil dibanding lelang sukuk sebelumnya Rp10 triliun.

Investor di pasar surat utang primer sepertinya masih mewaspadai risiko kenaikan rasio utang pemerintahan baru kelak. Terlihat dari permintaan yield yang melesat tinggi, memberi sinyal bahwa investor surat utang RI masih khawatir dengan isu fiskal ke depan.

Ini berkebalikan dengan yang terjadi di pasar sekunder kemarin di mana mayoritas kurva mencatat penurunan yield seiring dengan penguatan rupiah ke Rp16.365/US$ pada penutupan pasar Rabu (19/6/2024).

Pada pembukaan pasar pagi ini, terlihat beberapa mata uang Asia dibuka melemah seperti won Korea yang turun 0,13%, lalu dolar Singapura juga melemah tipis 0,03%. Sedangkan baht Thailand bergerak menguat tipis 0,02%.

Analisis teknikal

Secara teknikal nilai rupiah berpotensi melemah terbatas dengan koreksi di antara area Rp16.380-Rp16.400/US$, dengan support terkuat Rp16.425/US$.

Sementara trendline terdekat pada time frame daily menjadi resistance psikologis potensial pada level Rp16.340/US$. Kemudian, target penguatan optimis lanjutan untuk dapat menguat ke level Rp16.300/US$.

Selama rupiah belum menembus Rp16.350/US$, mata uang ini masih berpotensi melemah. Sebaliknya, apabila terjadi penguatan hingga di bawah Rp16.300/US$ dalam tren jangka menengah maka nilai rupiah berpotensi terus menguat hingga menuju Rp16.150/US$.

Analisis Teknikal Nilai Rupiah Kamis 20 Juni 2024 (Riset Bloomberg Technoz)

(rui)

No more pages