Logo Bloomberg Technoz

Hasil PDB ini sesuai dengan perkiraan RBNZ untuk pertumbuhan 0,2% pada kuartal tersebut. Bank sentral bulan lalu mengisyaratkan tidak akan menurunkan suku bunga sampai paruh kedua tahun 2025, dengan alasan inflasi inti yang masih tinggi.

Kepala Ekonom RBNZ, Paul Conway, kemarin mengatakan bahwa perlambatan ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan moneter ketat diperlukan untuk mengembalikan inflasi ke kisaran target bank sentral yaitu 1-3%, yang diperkirakan akan terjadi akhir tahun ini.

"Kami berada dalam lingkungan pertumbuhan yang lambat hingga negatif, tetapi prospek pertumbuhan sedikit lebih positif ke depan dan prospek inflasi diperkirakan akan terus menurun," katanya. "Kami sedang mengalami kesulitan jangka pendek. Idenya adalah bahwa keuntungan dari inflasi yang rendah dan stabil akan sepadan."

Sebagian besar ekonom memperkirakan penurunan suku bunga pertama terjadi pada akhir tahun 2024 atau awal 2025. Investor telah sepenuhnya memperhitungkan penurunan suku bunga acuan (Official Cash Rate) sebesar 25 basis poin pada November, menurut data swap.

Tiga dari 16 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan kontraksi kuartal pertama, sementara dua memperkirakan tidak ada pertumbuhan dan sisanya memperkirakan ekspansi.

Menurut badan statistik tersebut, pendorong utama pertumbuhan kuartal pertama adalah peningkatan pengeluaran wisatawan dan produksi primer, sementara manufaktur dan konstruksi menurun.

PDB per kapita menyusut 0,3% dari kuartal keempat, yang merupakan penurunan kuartalan keenam berturut-turut.

(bbn)

No more pages