Bloomberg Technoz, Jakarta - Bitcoin melanjutkan pelemahannya pada Rabu (19/6/2024) malam waktu Indonesia usai pada satu hari sebelumnya mencatatkan level terendah sejak pertengahan Mei 2024. Pergerakan kripto erat kaitannya dengan kondisi makro.

Hingga pukul 19.00 WIB, Bitcoin diperdagangkan pada kisaran US$65.128,26 (sekitar Rp1,04 miliar) atau melemah 0,38% dibandingkan satu hari sebelumnya. Namun penurunan lebih dalam, sekitar 3,8%, dari pekan sebelumnya, dikutip dari data Coinmarketcap, Rabu (19/6/2024).

“Crypto menjadi semakin terpapar pada pemicu makro,” kata Chief Executive Officer (CEO) BTC Markets Pty, Caroline Bowler, namun tetap optimis akan aset digital ini dalam jangka panjang.

Selasa aset digital terbesar ini merosot 3,2% bahkan sempat berada di level US$64.520, seiring dengan arus keluar dana pada produk investasi aset digital, ditambah prospek biaya pinjaman Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi (higher-for-longer).

Total sekitar US$600 juta dana telah ditarik ditarik dari produk aset digital minggu lalu. Ini merupakan yang terbesar sejak Maret, dilansir dari CoinShares International Ltd, dikutip dari Bloomberg News.