INAF mencatatkan EBITDA negatif sebesar Rp293 miliar, berbanding terbalik dari tahun sebelumnya yang mencatatkan EBITDA positif Rp104 miliar. Kemudian, total aset tercatat mengalami penurunan menjadi Rp933 miliar dari sebelumnya yang tercatat Rp1,53 triliun. Liabilitas tercatat sebesar Rp1,54 triliun.
Sementara itu, INAF mencatatkan ekuitas negatif sebesar Rp615 miliar, berbanding terbalik dari tahun sebelumnya yang positif Rp86 miliar. Sebelumnya, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menemukan sejumlah praktik penyelewengan atau manipulasi (fraud) sejumlah instrumen keuangan INAF.
Dalam laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) semester 2 Tahun 2023, BPK menyebut bahwa perusahaan farmasi pelat merah itu telah melakukan transaksi jual beli fiktif hingga untuk kepentingan pribadi, yang menyebabkan kerugian negara mencapai Rp371 miliar.
(wep)