Logo Bloomberg Technoz

Rugi Indofarma (INAF) Bengkak 41% Jadi Rp605 Miliar

Sultan Ibnu Affan
19 June 2024 17:50

Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan melintas di depan layar pergerakan saham (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/4/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Direktur PT Biofarma (Persero) Shadiq Akasya membeberkan posisi kinerja laporan keuangan anak usahanya, PT Indofarma Tbk (INAF), yang kini tengah diterpa dugaan fraud.

Shadiq mengatakan bahwa sepanjang 2023, INAF masih membukukan kerugian bersih mencapai Rp605 miliar. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang merugi Rp428 miliar, maka nilainya membengkak hingga 41%.

"Net income turun dari 2022 sebesar Rp428 miliar negatif menjadi Rp605 miliar di 2023. Karena adanya penyisihan piutang sebesar Rp46 miliar dan biaya-biaya terkait pajak sebesar Rp120 miliar," ujarnya dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR, Rabu (19/6/2024).

Sementara itu, total pendapatan INAF sepanjang 2023 tercatat sebesar Rp524 miliar, juga mengalami penurunan 54% dari tahun sebelumnya, Rp1,14 triliun.

Pendapatan tersebut, kata Shadiq, didominasi oleh penjualan produk dalam negeri sebesar Rp501 miliar. Sementara itu, untuk produk ethical berkontribusi sebesar Rp311 miliar dan ekspor sebesar Rp22 miliar.