Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama dengan Komisi VII DPR RI telah menyepakati asumsi dasar sektor energi untuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
“Komisi VII DPR RI bersepakat dengan Menteri ESDM [Arifin Tasrif] terkait dengan asumsi dasar sektor ESDM RAPBN Tahun Anggaran 2025,” ujar Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno dalam agenda rapat kerja bersama Menteri ESDM, Kamis (19/6/2024).
Pertama, harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude-oil Price (ICP) disepakati dalam rentang US$80–US$85/barel.
Adapun, batas atas ICP yang berada pada level US$85/barel mengalami peningkatan dibandingkan dengan asumsi pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN 2024) yakni US$82/barel.
Kedua, lifting minyak dan gas bumi (migas) 1.603 ribu barrels of oil equivalent per day (BOEPD) 1,65 juta BOEPD.
Perinciannya, lifting minyak ditetapkan pada rentang 600.000 barrels oil per day (BOPD)–605 BOPD. Sementara itu, lifting gas ditetapkan pada 1,003 juta BOEPD–1,04 juta BOEPD.
Angka lifting minyak mengalami penurunan dibandingkan dengan APBN 2024 sebesar 635.000 BOPD. Sementara itu, lifting gas mengalami peningkatan dibandingkan 1,033 juta BOEPD dalam APBN 2024.
Ketiga, cost recovery disepakati US$8,25 miliar–US$8,5 miliar.
Keempat, volume bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ditetapkan sebesar 19,05 juta kiloliter (KL)–19,58 juta KL dan volume Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg disepakati 8,2 juta metrik ton.
Perincian untuk BBM bersubsidi, disepakati volume subsidi minyak tanah 0,55 juta KL–0,58 juta KL. Sementara itu, minyak solar disepakati 18,5 juta KL–19 juta KL.
Kelima, subsidi tetap minyak solar (Gas Oil 48) disepakati berada pada rentang Rp1.000–Rp3.000/liter. Adapun, subsidi solar sebelumnya dipatok pada level Rp1.000/liter.
Keenam, subsidi listrik disepakati Rp84 triliun–Rp88,36 triliun.
(dov/wdh)