Mayoritas SBN di berbagai kurva bergerak menguat harganya, terindikasi dari penurunan imbal hasil. SBN-10Y yang sempat menyentuh 7,200% kini sudah turun lagi ke 7,159%. Begitu juga tenor 5% yang kini ada di 7,029%.
Pada saat yang sama, tekanan di bursa saham masih berlanjut meski indeks sempat menguat tengah hari tadi. Jelang penutupan pasar hari ini ini, IHSG masih tergerus tipis ke 6.726,92.
Surplus dagang meningkat
Badan Pusat Statistik melaporkan surplus neraca dagang pada Mei mencapai US$2,93 miliar, lebih kecil sedikit dibanding ekspektasi pasar dan mencatat kenaikan dibanding surplus April yang sebesar US$2,72 miliar.
Kenaikan nilai surplus neraca dagang RI pada Mei karena kinerja ekspor yang melampaui ekspektasi. Ekspor RI tumbuh hampir 3%, ketika pasar memperkirakan akan terjadi kontraksi. Sedangkan impor mencatat penurunan 8%, setelah pada April tumbuh hampir 5%.
Capaian surplus perdagangan yang membesar itu menjadi sentimen positif bagi rupiah yang juga mendapatkan keuntungan dari perbaikan sentimen pasar global sejak Selasa lalu.
Kinerja ekspor yang masih positif akan memberikan peluang lebih besar bagi supply valas di pasar domestik di tengah ketidakpastian global yang kerap masih dengan mudah menggoyang stabilitas rupiah.
Esok hari, rupiah akan menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan mengumumkan tingkat suku bunga kebijakan, BI rate.
(rui)