Logo Bloomberg Technoz

Selanjutnya, impor dari kawasan ASEAN tercatat sebesar US$2,84 miliar pada Mei 2024. Angka itu, tercatat naik dari bulan sebelumnya yang sebesar US$2,30 miliar.

Terakhir, impor yang berasal dari Uni Eropa dilaporkan naik menjadi US$1,10 miliar, dari bulan sebelumnya sebesar US$1,01 miliar.

Sementara secara kumulatif yakni periode Januari-Mei 2024, nilai ekspor dari China tercatat US$27,10 miliar masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$25,13 miliar.

Sedangkan impor dari Jepang, tercatat sebesar US$5,34 miliar. Angka itu, lebih rendah dibandingkan Januari-Mei 2023 yang sebesar US$6,83 miliar.

Begitu juga dengan Thailand, impor dari negara itu pada Januari-Mei 2024 sebesar US$4,08 miliar. Lebih rendah, jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar US$4,53 miliar.

Lalu, pada kawasan ASEAN terkhusus tanpa Thailand, impor dari kawasan ini tercatat sebesar US$9,36 miliar di Januari-Mei 2024. Tercatat lebih besar jika dibandingkan besaran periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$8,46 miliar.

Selanjutnya, impor dari kawasan Uni Eropa pada Januari-Mei 2024 tercatat senilai US$4,90 miliar. Besaran itu, dilaporkan lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang sebesar US$5,70 miliar.

“Dilihat menurut negara utama asal impor, peningkatan nilai impor terjadi dengan negara Tiongkok dan Asean. Sementara dengan Jepang, Thailand, dan Uni Eropa mengalami penurunan. Sebagai catatan ASEAN tanpa Thailand,” pungkasnya.

(azr/lav)

No more pages