Dalam proses ini, perusahaan yang mengajukan (debitur) biasanya diizinkan untuk terus beroperasi sementara mereka bernegosiasi dengan kreditur (pihak yang memberi hutang) untuk mengurangi hutang atau mengatur ulang jadwal pembayaran.
Kebangkrutan Fisker Inc lebih disebabkan oleh kesalahan mereka sendiri. Perusahaan rintisan ini melantai di bursa saham pada tahun 2020 sebagai bagian dari gelombang perusahaan kendaraan listrik yang ingin memanfaatkan ledakan perusahaan cangkang (special purpose acquisition companies/SPAC) di era pandemi. Bergabung dengan SPAC yang disponsori oleh Apollo Global Management Inc membuat Fisker mengantongi sekitar $1 miliar uang tunai dan membantu perusahaan tersebut mencapai kesepakatan dengan anak perusahaan Magna International Inc yang memproduksi kendaraan untuk perusahaan seperti Toyota, BMW, dan Mercedes-Benz.
Meskipun produksi sport utility vehicle (SUV) Fisker Ocean dimulai sesuai jadwal pada November 2022, SUV pertama kekurangan fitur dasar termasuk cruise control. Perusahaan yang berbasis di California ini memberi tahu pelanggan bahwa mereka akan menerapkan kemampuan yang telah dijanjikan melalui pembaruan perangkat lunak over-the-air pada tahun berikutnya.
Namun, bug pada perangkat lunak tersebut justru memperlambat produksi selama berbulan-bulan, menyebabkan Fisker berulang kali memangkas perkiraannya. Pada bulan Februari tahun ini, YouTuber Marques Brownlee membuat video berjudul "This is the Worst Car I’ve Ever Reviewed" (Ini adalah Mobil Terburuk yang Pernah Saya Ulas) yang merangkum serangkaian masalah yang dia alami saat meminjam Ocean dari dealer di New Jersey. Video tersebut telah ditonton lebih dari 5,7 juta kali.
Fisker memproduksi 10.193 unit Ocean tahun lalu tetapi hanya mengirimkan 4.929 kendaraan kepada pelanggan. Perusahaan tersebut mencoba perubahan drastis pada awal Januari, dengan mencari kemitraan dengan dealer waralaba di Amerika Utara, beralih dari penjualan SUV langsung ke konsumen.
Pada bulan Februari, Fisker memperingatkan adanya keraguan substansial tentang kemampuan mereka untuk terus beroperasi. Bulan berikutnya, perusahaan mengumumkan telah mengamankan US$150 juta dari pemberi pinjaman yang ada, meskipun pembiayaan tersebut bergantung pada Fisker yang mendapatkan investasi dari produsen mobil yang tidak disebutkan namanya. Seminggu setelah pengungkapan itu, Fisker mengatakan bahwa pembicaraan dengan pembuat mobil tersebut telah berakhir tanpa kesepakatan.
Para eksekutif Magna mengatakan selama laporan pendapatan bulan lalu bahwa prospek terbaru perusahaan untuk tahun ini mengasumsikan tidak ada produksi lebih lanjut dari SUV Ocean. Meskipun perusahaan tersebut memberhentikan 400 hingga 500 orang dari fasilitasnya di Graz, Austria, pabrik tersebut tetap mempekerjakan sekitar 7.000 pekerja dan terus memproduksi kendaraan untuk BMW, Mercedes, Toyota, dan Jaguar Land Rover.
Kebangkrutan Fisker terjadi saat produsen kendaraan listrik berjuang untuk beradaptasi dengan penjualan yang melambat di AS dan sebagian besar Eropa.
Peneliti BloombergNEF minggu lalu mengurangi proyeksi penjualan kendaraan listrik baterainya hingga 2026, dengan alasan ekspektasi peralihan yang lebih lambat dari mesin pembakaran internal di pasar utama termasuk AS, Jerman, dan Inggris.
Fisker mengikuti beberapa perusahaan rintisan kendaraan listrik lainnya yang bangkrut, termasuk Charge Enterprises, pemasang stasiun pengisian daya kendaraan listrik yang mengajukan perlindungan Bab 11 pada bulan Maret. Pembuat kendaraan listrik lain yang telah bangkrut termasuk Lordstown Motors, Proterra, dan Electric Last Mile Solutions.
(bbn)