Menariknya, ini juga membaik positif dibandingkan April kemarin yang tumbuh 1,72% yoy. Konsensus yang dihimpun Bloomberg memperkirakan ekspor Mei terkontraksi (tumbuh negatif) 1,2% yoy.
Sementara dibandingkan April kemarin (month-to-month/mtm), nilai ekspor melonjak signifikan 13,82%.
Adapun impor Indonesia terjadi kontraksi pada Mei. BPS mengumumkan nilai impor RI pada Mei tercatat US$19,4 miliar. Terkontraksi (tumbuh negatif) 8,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).
Realisasi impor ini memburuk dibandingkan April yang masih tumbuh 4,62% yoy. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan terjadi kontraksi impor sebesar 10% yoy pada Mei.
Secara bulanan (month-to-month/mtm), impor berhasil tumbuh 14,82%.
Dengan demikian, Neraca Perdagangan Indonesia pada Mei mengalami surplus US$2,93 miliar.
Neraca Perdagangan telah membukukan surplus selama 49 bulan beruntun. Kali Neraca Perdagangan mengalami defisit adalah pada April 2020 silam. Dalam 20 tahun, ini adalah rangkaian surplus terpanjang kedua.
Pergerakan sektoral saham infrastruktur, saham energi, dan saham barang baku menjadi pendukung utama kenaikan IHSG dengan penguatan mencapai 1,13%, 0,70% dan 0,17%.
Adapun saham-saham infrastruktur yang melaju pesat adalah, PT Acset IndonusaTbk (ACST) meroket 27,5%, PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) melesat naik 14,8%, dan juga PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menguat 8,28%.
Senada, saham energi juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) meroket 11,8%, PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) melesat dengan kenaikan 2,88%. Serta, PT Petrosea Tbk (PTRO) menguat 2,13%.
Indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan justru melemah dan menutup jeda perdagangan di zona merah, dengan kehilangan 1,13 poin (0,13%) ke posisi 844,36.
Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori negatif antara lain, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) melemah 7,48%, dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) drop 5,91%.
Tren negatif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terdepresiasi 3,85%, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) terpeleset 3,77%. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) terjungkal 3,71%.
Adapun pasar saham Asia bergerak bervariasi pada perdagangan siang ini. Indeks Hang Seng Hong Kong melesat 2,31%, indeks Kospi menguat 1,03%, indeks Strait Times Singapore menghijau 0,38%, indeks Shanghai Composite turun 0,31%, dan indeks Nikkei 225 melemah 0,02%. Sementara itu, Dow Jones Index Future merah 0,07%.
(fad)