Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Indonesia atau Indonesia Mining Association (IMA) Rachmat Makkasau mengatakan, alih-alih melakukan suntik mati PLTU, pemerintah dinilai masih bisa mendorong penggunaan batu bara sembari menjalankan program energi baru, terbarukan dan konservasi energi (EBTKE).
"Saya yakin kalau itu dibalik dan arahnya adalah boost batu bara, boost EBTKE dengan cara yang lebih baik. Mungkin 2045, [emisi nol bersih] akan lebih cepat tercapai karena kita tidak perlu mengeluarkan dana banyak untuk membangun atau mengonversi PLTU kita," ujar Rachmat dalam agenda Investortrust Power Talk, medio pekan lalu.
Menurut Rachmat, bila pemerintah gencar dalam melakukan suntik mati PLTU, ruang atau kesempatan industri dalam mengembangkan teknologi untuk menciptakan batu bara yang lebih bersih makin sempit. Belum lagi, potensi pasar untuk teknologi tersebut bakal hilang.
Daftar Negara yang Bakal Menghentikan PLTU Batu Bara hingga 2040*:
- Amerika Serikat: 104.090 MW
- Afrika Selatan: 30.507 MW
- Jerman: 24.420 MW
- Korea Selatan: 19.860 MW
- Australia: 18.599 MW
- Polandia: 14.952 MW
- Taiwan: 10.914 MW
- Malaysia: 7.410 MW
- Italia: 5.830 MW
- China: 5.270 MW
- Kanada: 4.151 MW
- Cile: 4.103 MW
- Rusia: 3.651 MW
- Thailand: 3.534 MW
- Belanda: 3.500 MW
- Israel: 3.000 MW
- Yunani: 2.885 MW
- Rumania: 2.845 MW
- Brasil: 2.482 MW
- Jepang: 2.225 MW
- Britania Raya: 2.172 MW
- Prancis: 2.129 MW
- Indonesia: 2.029 MW
- Denmark: 1.560 MW
- Meksiko: 1.400 MW
*) Catatan: berdasarkan kapasitas
Sumber: Global Energy Monitor, 2024
(dov/wdh)