Menurut dia, perluasan insentif KLM kepada sektor-sektor tersebut bukan berarti bahwa seluruh sektor tersebut memiliki penyaluran kredit yang lambat. Bauran sektor-sektor tersebut menunjukkan mana yang menjadi prioritas pertumbuhan dan diperlukan sebagai multiplier effect dari ekonomi.
Dalam kesempatan itu, Dian mengatakan sektor-sektor yang mendapat perluasan insentif KLM adalah sektor penunjang hilirisasi, konstruksi dan riil estate produktif, ekonomi kreatif, otomotif, perdagangan, Listrik-Gas-Air Bersih (LGA), dan jasa sosial.
Terkait itu, ia menjelaskan bahwa perluasan insentif likuiditas kepada sektor-sektor tersebut dilakukan bukan karena seluruh sektor tersebut memiliki penyaluran kredit yang lambat. Namun, lebih kepada sektor-sektor tersebut memiliki daya ungkit kepada ekonomi.
“Bauran sektor-sektor tersebut menunjukkan mana yang menjadi prioritas pertumbuhan dan diperlukan sebagai multiplier effect dari ekonomi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, BI memperluas cakupan sektor prioritas insentif KLM. Perluasan tersebut diperkirakan menambah capaian insentif likuiditas sebesar Rp81 triliun atau 3,4%. Nilai insentif KLM yang tercatat per Maret 2024 sebesar Rp165 triliun. Dengan begitu, maka total tambahan likuiditas dari KLM diprediksi mencapai Rp246 triliun.
Kepala Grup Sektor Keuangan Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Nugroho Joko Prastowo menjelaskan, hal tersebut ditempuh untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan ke sektor-sektor prioritas.
Tak hanya itu, dengan perkiraan perluasan yang dilakukan ke beberapa sektor prioritas tersebut maka besaran tambahan likuiditas dari KLM diperkirakan menyentuh angka Rp115 triliun pada akhir tahun 2024. Dengan begitu, total insentif yang diberikan mencapai Rp280 triliun.
“Ini mengapa KLM bisa mendorong kredit karena ‘kamu menyalurkan kredit tak kasih duitnya’ jadi ekonominya bisa bergerak, terlihat dari pertumbuhan kredit yang tumbuh terus yang salah satunya didorong insentif itu,” kata Joko dalam acara Perkembangan Ekonomi Terkini dan Respons Bauran Kebijakan di Samosir, Minggu (28/4/2024).
(azr/lav)