Logo Bloomberg Technoz

Dapat Insentif KLM, Kredit ke Sektor Konstruksi Malah Turun 3,8%

Azura Yumna Ramadani Purnama
18 June 2024 19:15

Ilustrasi ATM Bank. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ilustrasi ATM Bank. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan kinerja penyaluran kredit perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang mendapat Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) Bank Indonesia (BI). 

Menariknya, dari sektor prioritas tersebut, kredit pada sektor konstruksi justru menurun 3,88% (year-on-year/yoy) atau 1,73% secara tahun kalender (ytd).

Berdasarkan data kredit perbankan per April 2024, sektor industri pengolahan tumbuh double digit 12,25% (yoy), sementara kredit ke sektor pengolahan yang terkait otomotif secara year-to-date/ (ytd) tumbuh 19,07%.

Sementara itu, kredit yang disalurkan ke sektor perdagangan, listrik air dan gas tercatat tumbuh 10,67% (yoy). Selanjutnya, riil estat produktif tumbuh 32,74% (yoy), dan ekonomi kreatif tumbuh 9,92% (yoy). Sementara itu, kredit yang disalurkan pada sektor jasa sosial tercatat hanya tumbuh sebesar 2,65% (yoy).

“Berdasarkan siaran pers BI, perluasan insentif KLM dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dengan mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan rumah tangga,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam keterangan resminya, dikutip Senin (18/6/2024).