Logo Bloomberg Technoz

Larangan Berpuasa di Hari Tasyrik, Berikut Penjelasannya

News
18 June 2024 17:30

Umat muslim menunaikan salat Iduladha di kawasan Jatinegera Jakarta Timur, Kamis (29/6). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Umat muslim menunaikan salat Iduladha di kawasan Jatinegera Jakarta Timur, Kamis (29/6). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Hari Tasyrik merupakan hari istimewa dalam Islam, yang jatuh pada tiga hari setelah pelaksanaan Iduladha yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Dalam kurun waktu tersebut, umat islam diperbolehkan melaksanakan penyembelihan hewan kurban.

Dilansir dari situs MUI, Tasyrik atau tasyriq dalam bahasa Arab merupakan patron kata masdar dari "syarraqa" yang memiliki arti "matahari terbit atau menjemur sesuatu". Tasyrik juga diartikan dengan penghadapan ke arah timur atau ke arah sinar matahari.

Hari Tasyrik juga erat kaitannya dengan pelarangan berpuasa untuk umat Islam, yang selaras dengan pelaksanaan kurban itu sendiri. Pada hari Tasyrik, umat islam diperbolehkan melaksanakan ibadah apa pun kecuali berpuasa, baik itu puasa Senin-Kamis, puasa Daud, puasa qadha, atau puasa-puasa lainnya.

Dikutip dari laman MUI, Rasulullah SAW pernah berbicara terkait larangan ini sebagai berikut:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَا لَمْ يُرَخَّصْ فِي أَيَّامِ التَّشْرِيقِ أَنْ يُصَمْنَ إِلَّا لِمَنْ لَمْ يَجِدْ الْهَدْيَ