Logo Bloomberg Technoz

Ekonom Sebut Rupiah Lemah Sebab Kondisi Fiskal RI Memprihatinkan

Redaksi
18 June 2024 18:30

Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah dan dolar AS (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terjadi utamanya karena kondisi fiskal Indonesia yang memprihatinkan. Hal ini tercermin dari data neraca transaksi berjalan yang minim dan rencana pengelolaan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) yang menjulang.

Wijayanto Samirin, Ekonom Universitas Paramadina menjelaskan rupiah sedang berada dalam tekanan sepanjang satu tahun terakhir, bahkan rupiah merupakan salah satu mata uang terlemah di dunia. Dalam satu tahun terakhir, rupiah melemah terhadap 83% mata uang yang ada di dunia.

"Hal ini disebabkan oleh kondisi fiskal yang lemah dan isu sustainability current account, karena tren menunjukkan pertumbuhan ekspor tidak akan mampu mengejar pertumbuhan impor, dan cukup besar proporsi hasil ekspor yang lari ke luar negeri," papar Wijayanto kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (18/6/2024).

Dia menambahkan, kondisi nilai tukar rupiah diperparah oleh penurunan rating saham Indonesia oleh Morgan Stanley. Pekan lalu, Morgan Stanley memang menurunkan rating saham Indonesia menjadi 'underweight'. 

"Tetapi, yang lebih berdampak sebenarnya adalah statement dari tim ekonomi Prabowo yang mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo akan meningkatkan debt to GDP ratio menjadi 50% dalam 5 tahun ke depan. Alasannya, 50% adalah titik optimal, masih di bawah 60% yang dianggap sebagai benchmark yang aman," kata Wijayanto.