Dari hasil tersebut, indeks utama Amerika Serikat semalam terdorong laju saham perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia dengan kenaikan terbaiknya.
Perekonomian yang solid diperkirakan mendorong peningkatan pertumbuhan laba bagi Perusahaan-perusahaan AS – dan margin yang kuat dari perusahaan teknologi besar akan menjadi pendorong utama.
“Pendapatan Perusahaan jauh lebih kuat daripada yang diperkirakan masyarakat secara luas bahkan dalam kondisi suku bunga yang tinggi,” kata George Ball, dari Sanders Morris baru-baru ini, mengutip Bloomberg News.
Optimisme terhadap ketahanan ekonomi global, peningkatan pendapatan Perusahaan dan potensi dimulainya pemangkasan suku bunga acuan jelang tutup tahun telah mendorong saham-saham AS menanjak 15% di sepanjang tahun ini.
“Kami yakin S&P 500 bisa mencapai angka 6.000 di penghujung tahun karena kombinasi pendapatan yang lebih baik dan satu atau dua penurunan suku bunga seperti pendorong turbo untuk harga saham,” kata James Demmert dari Main Street Research.
“The Fed mungkin tidak perlu menurunkan suku bunga tahun ini – tetapi jika mereka melakukannya, hal ini akan menjadi lebih bullish bagi ekuitas, khususnya teknologi,” jelasnya.
Gubernur The Fed Philadelphia Patrick Harker dalam sebuah forum menyatakan, pemangkasan tren suku bunga acuan The Fed satu kali tahun ini adalah hal tepat untuk dilakukan berdasarkan perkiraan saat ini.
Ia juga menilai perlu untuk melihat beberapa bulan lagi untuk memastikan jalur inflasi telah bergerak ke penurunan yang meyakinkan.
Data inflasi baru-baru ini, menurut Harker, adalah kabar sangat baik, akan tetapi The Fed masih perlu mendapatkan lebih banyak bukti lebih banyak bahwa inflasi sudah bergerak ke sasaran target 2%.
Harker bilang, ia terbuka pada pilihan kebijakan lain di mana hal itu tergantung pada data-data selanjutnya.
Di pasar swap, para pelaku pasar masih bertaruh The Fed akan memangkas bunga acuan dua kali tahun ini. Probabilitas penurunan 25 bps pada September kini mencapai 56,7%. Sedangkan probabilitas penurunan pada November mencapai 50,3%. Pada Desember, probabilitas terbesar untuk penurunan kedua mencapai 43,6%.
Investor global pada pekan ini juga akan mencermati lebih lanjut dari rilis data kinerja Penjualan Ritel AS yang akan memberikan gambaran sejauh mana perekonomian terbesar di dunia itu akan unjuk ketangguhan. Bila ada gelagat yang cukup meyakinkan dan sejumlah indikator penting lain, hal itu mungkin akan menjadi kabar baik bagi pasar keuangan yang masih optimistis The Fed akan memangkas suku bunga acuan tahun ini hingga dua kali penurunan.
(fad)