Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sejak awal tahun, atau tepatnya dalam enam bulan pertama tahun ini, masih terbenam di zona merah dengan mengakumulasi penurunan mencapai 7,40%.
Aksi jual bersih atau net sell investor asing di pasar reguler amat deras dengan angka net sell Rp18,44 triliun. Adapun di seluruh pasar, investor asing juga tercatat net sell dengan angka Rp7,81 triliun, mengutip data RTI Business dengan acuan year-to-date.
Tren suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) yang akan bertahan lebih lama di level tinggi (Higher for Longer), dan juga pengetatan kebijakan yang tidak terduga oleh Bank Indonesia telah mencapai rekor tertinggi menjadi sebab arus keluar tersebut.
Morgan Stanley baru-baru ini juga memangkas peringkat saham Indonesia menjadi Underweight, mengutip ketidakpastian mengenai kebijakan fiskal.
Ditambah lagi, tekanan juga datang dari harga komoditas yang berfluktuasi tinggi di tengah ketidakstabilan prospek lanjutan konflik Timur Tengah, yang amat mempengaruhi pergerakan saham-saham komoditas pertambangan di pasar saham Indonesia.
Dengan demikian, ada sejumlah saham yang gencar ‘Dihindari’ investor asing (net sell). Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia.
Berikut 10 saham dengan net sell tertinggi,
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp15,73 triliun
- PT Astra International Tbk (ASII) Rp4,3 triliun
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp3,6 triliun
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) Rp1,37 triliun
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp1,09 triliun
- PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp1,03 triliun
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) Rp891,65 miliar
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp810,65 miliar
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp692,11 miliar
- PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp689,5 miliar
Sementara itu, berikut 10 saham dengan net buy terbesar selama enam bulan pertama tahun ini,
- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) Rp5,64 triliun
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp2,07 triliun
- PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Rp1,01 triliun
- PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp949,96 miliar
- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp925,18 miliar
- PT Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) Rp801,41 miliar
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp790,35 miliar
- PT MD Pictures Tbk (FILM) Rp713,69 miliar
- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp602,21 miliar
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) Rp499,68 miliar
(fad/wdh)