Logo Bloomberg Technoz

Roxana Tiron dan Megan Howard - Bloomberg News

Bloomberg, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) atau Pentagon menyatakan balon mata-mata China yang diduga melintasi AS pada akhir Januari dan Februari 2023 berhasil mengumpulkan informasi intelijen dari situs-situs militer negara tersebut tetapi AS mampu membatasi pengumpulan data tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh. Pernyataan ini dilontarkan Pentagon untuk menanggapi sebuah laporan dari NBC News yang mengatakan China mampu mengirimkan informasi yang dikumpulkan secara waktu nyata (real time) dan informasi intelijen yang dikumpulkan sebagian besar berasal dari sinyal elektronik dan bukan gambar.

Informasi ini didapatkan NBC News dengan mengutip dua pejabat senior AS dan satu mantan pejabat senior pemerintah yang tidak disebutkan identitasnya.

Sabrina Singh menambahkan militer AS mengetahui bahwa balon tersebut dapat bermanuver untuk “melayang” di atas area yang sensitif dan militer menanggapinya dengan mengambil tindakan untuk memastikan China hanya mendapatkan sedikit data.

Tim Angkatan Laut AS memgangkat balon pengintai di lepas pantai Pantai Myrtle, S.C., Minggu (5/2/2023). (U.S. Navy/Thompson)

Namun Sabrina Singh tidak menanggapi pertanyaan soal rincian dari tindakan tersebut. Ia pun mengatakan FBI masih melakukan analisis terhadap balon tersebut dan informasi apa yang dikirimkan ke Beijing.

Ia juga menegaskan kembali kesimpulan yang dikemukakan oleh AS bahwa tujuan dari balon ini adalah untuk mata-mata meskipun China berulang kali membantahnya.

Namun, seorang pejabat intelijen AS yang tak ingin identitasnya diungkap mengatakan bahwa analisis sejauh ini menunjukkan bahwa balon itu tampaknya tidak memberikan informasi baru yang penting bagi China.

Tim Angkatan Laut AS memgangkat balon pengintai di lepas pantai Pantai Myrtle, S.C., Minggu (5/2/2023). (U.S. Navy/Thompson)

Pentagon menembak jatuh balon China itu di lepas pantai Carolina Selatan pada 4 Februari 2023. Aksi ini menimbulkan ketegangan baru antara kedua negara itu.

Sementara itu, Senator AS Roger Wicker dari Mississippi, anggota Partai Republik di Komite Angkatan Bersenjata Senat, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Senin (3/4/32023) bahwa laporan terbaru dengan jelas menunjukkan pemerintah melakukan kesalahan yang tidak dapat diterima, yaitu menunda tindakan untuk menghancurkan balon.

Ketika itu, para pejabat pemerintah mengatakan bahwa Pentagon merekomendasikan untuk menunggu balon hingga ada di atas perairan untuk menghindari risiko adanya warga di darat yang terkena puing-puing balon tersebut.

-- Dengan asistansi Tony Capaccio.

(bbn)

No more pages