Logo Bloomberg Technoz

Neraca Dagang RI Diramal Surplus Lagi, Tapi Wajib Hati-hati

Hidayat Setiaji
18 June 2024 10:30

Alat berat memindahkan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Alat berat memindahkan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (6/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia diperkirakan kembali surplus pada Mei. Jika terwujud, maka surplus akan tercipta selama 49 bulan beruntun.

Ekspor diperkirakan mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) terbatas. Sementara impor diramal anjlok, yang kemudian menopang surplus neraca perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data perdagangan internasional Indonesia periode Mei pada Rabu (19/6/2024) esok hari. Konsensus pasar yang dihimpun Bloomberg memperkirakan ekspor Mei terkontraksi 1,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Memburuk dibandingkan April yang masih tumbuh 1,72% yoy.

Perkembangan harga komoditas menjadi salah satu penyebab kemerosotan kinerja ekspor Indonesia. Harga batu bara, misalnya, turun 2,11% secara point-to-point sepanjang Mei. 

Perlambatan permintaan di negara-negara mitra dagang utama juga memukul ekspor Indonesia. Impor China hanya tumbuh 1,8% yoy pada Mei, jauh melambat ketimbang bulan sebelumnya yang melonjak 8,4% yoy.