Logo Bloomberg Technoz

Krisis PHK Massal Industri Tekstil, Apindo Beber Akar Masalahnya

Pramesti Regita Cindy
17 June 2024 16:45

Pekerja di pabrik tekstil./Bloomberg-Qilai Shen
Pekerja di pabrik tekstil./Bloomberg-Qilai Shen

Bloomberg Technoz, Jakarta Ketua Bidang Ketenagakerjaan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bob Azam menguraikan beberapa alasan terkait di balik badai pemutusan hubungan kerja (PHK) industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang masih menghantui sektor tersebut hingga tahun ini.

"[Gelombang PHK] ini kan udah sejak tahun lalu ya, pertama karena ekspornya terpukul, khususnya yang [permintaan] ekspor ke Eropa ya, karena ekonomi Eropa juga turun," kata Bob kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (17/6/2024).

Tidak sampai disitu, lanjut Bob, industri TPT di dalam negeri juga harus menghadapi serbuan barang impor dari China. "Ternyata masalah dalam negeri juga begitu, dibanjiri oleh barang-barang impor. Sampai saat ini belum bisa diatasi, sehingga banyak pabrik tekstil menghadapi fenomena [PHK] seperti itu," jelasnya.

"Kemudian juga di upstream [hulu], industri kita juga kurang kompetitif. Itu yang menyebabkan kita juga tertekan ya dalam menghadapi situasi seperti itu," sambungnya.

Ilustrasi pabrik tekstil./Bloomberg-Asad Zaidi

Senada dengan Bob, Ketua Asosiasi Serat dan Benang Filament Indonesia (Apsyfi) Redma Gita Wiraswata mengatakan permasalahan utama yang menyebabkan PHK massal yang tak kunjung usai, khususnya di sektor pabrik benang, adalah isu banjir impor pakaian jadi di pasar dalam negeri.